TP PKK Dituntut Berperan Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 22:59 WIB
BEL PKK : Ketua TP PKK Kaltara, Hj Rita Ratina Irianto Lambrie saat mengikuti pembukaan BEL PKK secara virtual oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Kamis (6/8).
BEL PKK : Ketua TP PKK Kaltara, Hj Rita Ratina Irianto Lambrie saat mengikuti pembukaan BEL PKK secara virtual oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Kamis (6/8).

TANJUNG SELOR - Selain sebagai mitra pemerintah, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga merupakan garda atau barisan terdepan yang begitu dekat dengan masyarakat. Untuk itu, khususnya TP PKK Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diharapkan untuk bisa hadir membantu pemerintah daerah dalam menjalankan programnya dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan edukasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan upaya memutus mata rantai penyebaran dan pencegahan Covid-19.

Ini sekaligus untuk mewujudkan misi PKK yakni meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dari itu, sudah sepatutnya jika pengurus TP PKK terus meningkatkan komitmen dengan intens memberikan pemahaman kepada masyarakat akan langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai sesuai dengan himbauan pemerintah.

“TP PKK harus aktif memberikan penyuluhan dan mensosialisasikan anjuran pemerintah kepada masyarakat untuk ikut berperan dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan mengikuti Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” kata Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie Gubenut Kaltara saat membuka kegiatan Pembinaan, Penyuluhan dan Kunjungan Sapa Kader PKK (BEL PKK) secara virtual pada Kamis (6/8).

Dalam kondisi perekonomian yang saat ini dirasa cukup terpengaruh akibat wabah Covid-19, Irianto meminta agar TP PKK memantau segala hal yang bisa bernilai produktif untuk dapat di kembangkan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat di Kaltara.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kaltara Hj Rita Irianto Lambrie menyatakan, permasalahan yang dihadapi tidak hanya berkaitan dengan perihal kesehatan dan perekonomian semata, namun permasalahan pendidikan dan pola asuh anak yang berubah juga cukup banyak dikeluhkan para orangtua.

“Tidak hanya orangtua, anak pun dapat merasa stres karena larangan untuk bermain dan berkumpul bersama teman sebayanya, sehingga orang tua harus memutar otak agar si anak tidak merasa bosan karena kondisi saat ini,” kata Hj Rita.

Ia juga meminta agar para orangtua dapat melihat positifnya aturan tersebut. Dimana orangtua justru memiliki lebih banyak waktu bersama anaknya dan keluarga, sehingga jika dijalani dengan sabar, kreatif dan menyenangkan, kebersamaan tersebut dapat menjadi momentum berharga dan kesempatan bagi orangtua untuk dekat dan mengenal lebih jauh tentang anaknya.(humas/pro)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X