TANJUNG SELOR – Masih terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif di Kaltara. Dalam rentan waktu tiga minggu ini, kasus konfirmasi positif tembus 2.256 orang.
Sejak Maret-Desember 2020 lalu, jumlah terkonfirmasi positif 3.794 kasus. Di awal Januari hingga saat ini, jumlah kasus bertambah 2.256 orang. Jika disimulasikan, kasus sampai saat ini mencapai 6.050 orang.
Dikonfirmasi Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy mengatakan, terjadi lonjak di awal 2021 ini cukup banyak. Tarakan menjadi daerah dengan lonjakan kasus terbanyak di Kaltara.
Menurutnya, penambahan terjadi pada transmisi lokal dan kontak erat. Terlebih lagi jika masyarakat belum patuh terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah mengetahui protokol kesehatan (Prokes).
“Kalau transmisi lokal dan kontak erat sangat terkait kepatuhan penerapan protokol kesehatan dan menjalankan isolasi mandiri,” ungkap Agust, Rabu (20/1).
Masyarakat juga kurang kesadaran dalam memeriksakan dirinya. Sehingga pemaparan Covid-19 di 2021 ini naik signifikan. Dengan bertambahnya kasus positif yang signifikan, pemerintah khususnya di kabupaten dan kota kewalahan. Bahkan fasilitas karantina masih kekurangan. Hal ini menjadi kendala yang serius dan harus ada solusinya.
“Saat ini kemampuan pemerintah kabupaten dan kota untuk menyediakan tempat karantina khusus, masih terbatas. Sebab memerlukan pengganggaran yang besar serta Sumber Daya Manusia (SDM) cukup banyak,” jelasnya.
Penerapan kebijakan isolasi mandiri hendaknya benar-benar dipatuhi oleh masyarakat. Terutama yang telah ditetapkan terkonfirmasi positif. Hal itu untuk menghindari semakin bertambahnya kontak erat dan transmisi lokal.
“Ini sering kami sampaikan. Namun masih ada saja yang tidak patuh,” imbuhnya. Sampai saat ini, masih ada 2.175 orang yang mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan di kabupaten dan kota. Sebanyak 3.797 orang, dari 6.050 orang yang positif telah sembuh. (fai/uno)