TANJUNG REDEB - Tim Pengamaman Pembangunan Strategis (TPPS) Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dan Kejaksaan Negeri Berau meninjau perkembangan perbaikan Jembatan Sambaliung, Kamis (27/7) yang lalu.
Kegiatan ini ditujukan untuk melakukan monitoring dan evaluasi jalannya perbaikan jembatan, untuk menghubungkan Tanjung Redeb dengan enam kecamatan di Berau Pesisir Selatan.
Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri Berau, Dedi Riyanto, menyampaikan, pemantauan juga dilakukan atas dasar penyematan perbaikan Jembatan Sambaliung merupakan proyek strategis daerah berdasarkan surat keputusan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
“Jadi berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 100.3.3.1/K.266/2023 per tanggal 03 April 2023 tentang Penetapan Proyek Strategis Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Sehingga perbaikan ini masuk dalam penetapan itu,” terangnya.
Bersama tim dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, TPPS bergerak untuk mengetahui perkembangan pekerjaan perbaikan Jembatan Sambaliung, serta untuk dapat memetakan permasalahan yang terjadi dalam perbaikan jembatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Provinsi Kaltim.
“Dari hasil pemantauan, didapatkan pekerjaan perbaikan Jembatan sambaliung mengalami percepatan melebihi 14.56 persen dari target yang ditemtukan,” pungkasnya.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perbaikan Jembatan Sambaliung, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPRPera) Kaltim, I Nyoman Suardika, menerangkam, kunjungan ini sudah kali kedua dilakukan selama perbaikan jembatan berlangsung.
“Ini untuk kedua kalinya datang meninjau Jembatan Sambaliung, ini dilaksanakan tim untuk memantau langsung perkembangan pekerjaan di lapangan,” jelasnya.
Nyoman membeberkan, peninjauan ini tidak terdapat catatan khusus selama perbaikan berlangsung. Terlebih kata Nyoman, bahwa berdasarkan hasil pemantauan pekerjaan berjalan sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
“Jadi menurut pantauan kegiatan telah berjalan sesuai schedule pekerjaan dan terkait penanganan dampak sosial juga ada kemajuan dari kondisi awal penutupan. Diharapkan tim pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu,” jelasnya.
Pekerjaan sendiri terus menunjukkan hasil yang baik, Nyoman sendiri yakin dan mengusahakan bahwa perbaikan Jembatan Sambaliung dapat terselesaikan sesuai pada waktu batasnya. “Saya pastikan dapat selesai tepat waktu,” tegasnya.
Hinga Minggu (30/7), Nyoman menyampaikan proses pekerjaan yang terus meningkat. Setidaknya, saat ini perbaikan Jembatan Sambaliung sudah mencapai 56,54 persen dengan deviasi dari target awal sebesar 41,48 persen adalah +14,56 persen. (*/sen/sam)
