TANJUNG SELOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2024 bisa di atas Rp 3,4 triliun. Hal itu dimungkinkan dengan pendapatan Kaltara yang kian meningkat.
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan, APBD Kaltara di tahun 2023 ini, khususnya pada perubahan APBD, mencapai Rp 3,4 triliun. Kemudian, diproyeksikan di tahun 2024 nanti, akan berada di atas Rp 3,4 triliun.
''Mudah-mudahan di 2024 nanti di atasnya lagi. Ini kita akan kejar. Apalagi, sejauh ini pendapatan daerah juga membaik,'' terangnya, Selasa (29/8).
Di tahun 2023 ini, pada APBD murni berada pada Rp 2,9 triliun. Bahkan ini sudah melebihi target jauh. Target di atas Rp 2,9 triliun pada perubahan APBD, ternyata mencapai Rp 3,4 triliun.
Kenaikan ada pada Dana Bagi Hasil (DBH), dana transfer serta Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Dari sektor perpajakan prioritasnya, kita konektivitas antarkabupaten/kota,” sebut dia.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara, Denny Harianto menambahkan, sejarah perjalanan APBD Kaltara, di tahun ini paling besar. Seiring perjalanan APBD Kaltara, sudah hampir 11 tahun, inilah yang paling besar.
“Rp 3,4 triliun kenaikannya. DBH sama PAD pasti ada tambahan, khusus dari pusat,” kata dia.
Apalagi, pihaknya menghitung potensi dan sebagainya. Kemudian dilakukan komunikasi. Pada PAD kurang lebih Rp 164 miliar. Ada kenaikannya kurang lebih 20 sampai 30 persen dari PAD Kaltara.
Untuk 2024 nanti, sifatnya prediksi sementara. Nantinya, menunggu dana transfer.
“Berapa untuk Kaltara, harapan kita terus meningkat,'' ujarnya.
APBD Kaltara sebesar Rp 2.997.361.701.915 dengan komposisi, yakni belanja operasi sebesar Rp 1.825.060.645.021, belanja modal sebesar Rp 702.545.231.110, belanja tidak terduga sebesar Rp 10.000.000.000, dan belanja transfer sebesar Rp 459.755.825.784. Sementara untuk pendapatan daerah Kaltara pada APBD TA 2023 di target sebesar Rp 2.762.361.701.915. Terdiri dari PAD sebesar Rp 791.574.904.915, pendapatan transfer sebesar Rp 1.970.436.797.000, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 350.000.000. (fai/udi)
