Antisipasi Kejahatan Siber

- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 00:06 WIB
KEJAHATAN SIBER: Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar berbincang dengan masyarakat perihal antisipasi kejahatan siber jelang Pemilu tahun 2024.
KEJAHATAN SIBER: Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar berbincang dengan masyarakat perihal antisipasi kejahatan siber jelang Pemilu tahun 2024.

TARAKAN - Polres Tarakan mulai mengantisipasi kejahatan siber Pemilu 2024. Tak hanya itu, kepolisian juga lakukan persiapan guna deklarasi terhadap publik. Agar pemilu terhindar dari informasi hoaks dan ujaran kebencian.

Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar menegaskan, sejauh ini kontestasi politik Pemilu 2024 masih terpantau aman di Tarakan. Sama halnya dengan hasil patroli siber. “Masih terpantau kondusif semua. Kami jaga koridor demokrasi. Kalau orang menyoroti atau memberikan pendapat tidak apa-apa. Yang penting jangan berita bohong, ujaran kebencian dan SARA,” tegasnya, Jumat (18/8).

Pihaknya siap dan akan tegas dalam menghadapi oknum-oknum yang menyalahgunakan sosial media, guna kepentingan politik. Anggota Polres Tarakan pun telah dibekali pelatihan khusus bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), seperti untuk melakukan pengendalian massa.

“Kami harapkan semoga itu tidak diperlukan. Kalau kami aman saja, kita tidak perlu tugaskan itu. Tapi tetap kami siapkan. Simulasi tetap ada, tapi masih menunggu hasil koordinasi mengenai waktunya dengan Polda Kaltara,” ungkapnya.

Mengantisipasi timbulnya gejolak akibat Pemilu 2024, pihaknya berinisiatif menggelar lomba permainan domino. Sebab permainan domino bisa mudah merangkul masyarakat dari semua kalangan. “Jadi tak ada batasan memasuki tahapan pemilu. Harapannya kita menjadi guyub,”  harapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Randhya Sakthika Putra menambahkan, telah menugaskan beberapa anggota untuk siaga patroli siber. Patroli siber yang dilakukan akan menyasar akun-akun media sosial, yang ada kaitannya dengan kampanye. Bukan hanya media sosial, pihak kepolisian memantau pemberitaan hoaks dan mengandung unsur tindak pidana.

“Apalagi media sosial itu mudah kampanye. Seperti meme yang bisa dibuat-buat,” tambahnya.

Terkait akun yang diindikasikan melakukan pidana siber, pihaknya akan terlebih dahulu menganalisa isi dari informasi yang disebarkan. Namun, dari serangkaian patroli siber pihaknya berencana mendirikan pos pengaduan. Saat ini, pihaknya intens berkoordinasi dengan unsur Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk menerima pelatihan lanjutan.

“Tapi masih kita pikirkan mekanismenya. Untuk postingan itu kalau menjatuhkan lawan, ya kita lihat dulu apa isinya. Apakah ada kebohongan juga. Kami sudah ada group WhatsApp untuk monitoring bersama Gakkumdu,” tutupnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X