Dari Sekadar Hobi, Kini Hasilkan Rupiah

- Senin, 5 Agustus 2019 | 11:00 WIB

Keindahan karya seni dari papercraft tak dapat ditampik lagi. Apalagi, pembuatnya sendiri sudah cukup profesional. Maka, tak jarang orang lain yang mengaguminya pun sampai rela mengeluarkan rupiah untuk membeli. Alhasil, itu menjadi pekerjaan sampingan tersendiri bagi pembuat papercraft.

RACHMAD RHOMADHANI

ADALAH Zainal Abidin salah seorang pembuat papercraft yang kerap mendapatkan berkah dari keahliannya itu. Pasalnya, dari secarik kertas yang berpola dan dipotong menggunakan gunting ataupun cuter, ia diketahui sudah berhasil mengumpulkan pundi–pundi rupiah.

Meski, diakuinya bahwa membuat papercraft bukanlah pekerjaan utama, melainkan hanya sampingan. Namun belakangan beberapa hasil karyanya itu semakin banyak digemari masyarakat hingga terjadi proses jual beli.

“Awalnya hanya sekadar hobi. Seperti apa yang saya ceritakan sebelumnya. Tapi, alhamdulillah hasil karya ini digemari dan sampai terjadi transaksi jual beli,” ungkap Zainal sapaan akrabnya kepada penulis.

Adapun, lanjut perbincangannya, disebutkan bahwa biasanya mengenai kisaran harga papercraft itu dari Rp 50 ribu–Rp 500 ribu per papercraft. “Soal harga patokannya pada tingkat kesulitannya dalam pembuatan. Cuma, rata–rata kisaran harga di angka itu rupiahnya,” ujar pria kelahiran Sesayap, 2 Mei 1981 ini.

Dan papercraft hasil karyanya sendiri. Di mana diakui bahwa masih belum dikatakan sempurna. Sebab, di luar sana menurutnya masih banyak pembuat papercraft yang jauh lebih profesional. Hanya, dirinya di sini sekalipun bertugas sebagai abdi negara di Pemprov Kaltara. Akan tetapi, untuk mengasah keahliannya itu sejauh ini tak kenal lelah untuk belajar.

“Anggap saja papercraft ini masih terbilang amatir. Tapi, perlahan ini terus disempurnakan hingga seperti hasil karya pembuat papercraft di luar sana,” kata anak dari pasangan Husein dan Nur A’ini.

Sedangkan, dikatakannya juga, mengenai siapa pemesan papercraft hasil karya–karyanya itu sendiri. Zainal tak dapat menyebutkan satu persatu. Namun, cukup banyak seseorang yang pesan itu yakni rekan–rekannya selama sekolah dan di bangku perkuliahan. “Tapi, tak jarang juga rekan–rekan seperjuangan di kantor. Mereka ikut pesan papercraft ini,” ucapnya seraya menunjukkan papercratf hasil karyanya itu.

Lanjutnya, diakuinya bahwa sampai saat ini pemesan papercraft hasil karyanya pun mulai membanjiri. Sehingga itu terkadang membuatnya sibuk lantaran sedikitnya waktu yang dimilikinya dalam membuat papercraft. “Sejauh ini pesanan memang cukup banyak. Dan itu merupakan rezeki sehingga tidak mungkin saya menolaknya,” jelasnya.

“Meski, dalam pembuatannya tak jarang pemesan harus sedikit bersabar. Karena memang membuatnya butuh proses yang panjang,” sambungnya.

Di sisi lain, mengenai berapa penghasilan yang diperolehnya dari papercraft itu. Ia mengaku tak cukup banyak. Hanya, cukup untuk tambahan uang jajan si buah hatinya. Apalagi, memang tatkala membuatnya si buah hati acap kali berada di sampingnya untuk membantu.

“Dikalikan saja, jika yang pesan 10 sampai 20 papercraft. Dan itu rata- rata Rp 50 ribu. Itulah hasilnya setiap transaksi yang ada setiap pekan atau bulannya,” terangnya.

Namun, dirinya tak menampik juga bahwasannya dalam menggaet calon pembeli, ia sampai membuat akun di media sosial (medsos) khusus. Sehingga di sana menjadi ajang promosi yang cukup efektif. “Ada akun @Bidinkaltara. Hitung–hitung hasilnya jika banyak yang pesan. Bisa membuat tambahan beli susu buah hatinya,” tuturnya. (***/eza)

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X