Pascabanjir, DBD Mengancam Warga Bantaran

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:33 WIB
Warga Kelurahan Mendawai Seberang gotong royong membersihkan sampah di lingkungannya, baru-baru ini.(SULISTYO/RADAR PANGKALAN BUN)
Warga Kelurahan Mendawai Seberang gotong royong membersihkan sampah di lingkungannya, baru-baru ini.(SULISTYO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN - Setelah dilanda banjir merendam ribuan rumah di tiga kecamatan, saat ini warga Kotawaringin Barat diintai penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Genangan air yang tersisa di permukiman menjadi vektor berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.

Selepas magrib serangan nyamuk begitu luar biasa dirasakan warga, bahkan obat nyamuk seolah tidak berarti. Nyamuk begitu kebal dan enggan untuk pergi. Risiko tinggi DBD terjadi di Kelurahan Raja, Raja Seberang, Mendawai, Mendawai Seberang, Kelurahan Baru, serta Desa Kumpai Batu Bawah.

Salah seorang warga Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Mulyadi mengungkapkan bahwa sampah-sampah berserakan di bawah rumah panggung. Sampah berupa gelas dan botol air mineral yang di dalamnya terdapat air sisa banjir bakal menjadi rumah yang nyaman bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Ia sudah berupaya membersihkan sampah-sampah dari sekitar rumahnya, tetapi entah dari mana sampah kembali masuk membawa jentik-jentik nyamuk.

"Sepertinya sampah ini tidak pernah habis, setiap sore saya membersihkan tapi muncul lagi, belum lagi sampah air mineral yang di dalamnya ada air tentu menjadi tempat berkembang biak nyamuk," keluhnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat Jhonferry Sidabalok mengungkapkan, total jumlah kasus demam berdarah deque (DBD) di Kabupaten Kobar sejak Januari sampai bulan Juli 2020 sebanyak 77 kasus.

"Untuk DBD bulan Juli ada dua kasus di wilayah Puskesmas Madurejo dan wilayah Puskesmas Natai Pelingkau, Kecamatan Arut Selatan," ujarnya.

Sementara itu untuk Agustus 2020 belum ada laporan kasus DBD yang terjadi. Dengan begitu sampai saat ini belum ada peningkatan kasus DBD. Kendati demikian ia meminta agar masyarakat tetap mewaspadai DBD, lantaran pascabanjir biasanya akan ada peningkatan kasus di wilayah-wilayah yang banyak terdapat sampah.

"Untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan bisa membersihkan lingkungan rumahnya dari sampah-sampah yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk demam berdarah," pungkasnya. (tyo/yit)

 

 

 

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X