TANJUNG SELOR – Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kalimantan Utara (Kaltara), masih banyak masyarakat di Kaltara yang belum pindah domisili Kaltara.
Kebanyakan merupakan warga yang bekerja di perusahaan kelapa sawit di Bulungan, Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT). Mereka memang pendatang, akan tetapi sudah lama tinggal di Kaltara dan bekerja. Padahal ketentuan itu, jika sudah setahun, maka sudah beralih status kependudukannya.
“Mereka itu banyak kita dapati di wilayah-wilayah perusahaan,” terang Kepala Disdukcapil Kaltara Sanusi, Minggu (2/7).
Sanusi mengingatkan, pekerja dari luar Kaltara harus membawa surat pindah dari domisili asal. Hal ini sulit disanggupi karena warga harus mengeluarkan ongkos yang tidak sedikit untuk kembali ke daerahnya. Pihaknya siap memfasilitasi melalui Pelayanan Pintar di Kaltara Bisa.
Pelayanan ini merupakan bagian dari pengembangan aplikasi Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah Pedalaman dan Perbatasan (Sipelanduk Kilat).
“Jadi kita fasilitasi, datangi mereka, data dan direkab semua. Setelah itu kita fasilitasi, komunikasikan ke Disdukcapil asal mereka untuk dipindahkan. Agar Disdukcapil asal mereka menerbitkan surat keterangan pindahnya, untuk diterbitkan di Kalimantan Utara, lengkap dengan alamatnya,” jelasnya.
Saat ini tim pendaftaran penduduk sedang melaksanakan pendataan, bagi warga yang berada di daerah perusahaan. Seperti di Kecamatan Lumbis dan Sembakung Atulai, Kabupaten Nunukan. Layanan ini sudah berjalan kurang lebih 3 bulan, dengan mencatat 400 warga di perusahaan yang ada di Nunukan yang belum memiliki KTP Kaltara.
“Jumlah itu baru berada di satu area perusahaan. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa sawit di Kaltara terbilang cukup banyak,” ungkapnya.
Diharapkan, adanya dukungan dari perusahaan. Seperti yang dilakukan Disdukcapil belum lama ini. Dengan mensosialisasikan kepada perusahaan Kecamatan Sebuku, agar mau melaporkan tenaga kerja yang belum berstatus penduduk Kaltara. (fai/uno)
