Sektor Transportasi Alami Deflasi

- Sabtu, 7 Januari 2023 | 01:30 WIB
PAPARAN INFLASI: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Tedy Arief Budiman (tengah) menjelaskan catatan inflasi di Kaltara.
PAPARAN INFLASI: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Tedy Arief Budiman (tengah) menjelaskan catatan inflasi di Kaltara.

TARAKAN - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltara pada Desember 2022 terkendali dan masih berada di bawah prakiraan awal.

Inflasi IHK Kaltara tercatat 0,50 persen mtm, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 0,66 persen mtm. Meskipun lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya 0,10 persen mtm. Dua kota penyumbang IHK Kaltara yakni Tarakan mengalami inflasi 0,59 persen mtm dan Tanjung Selor masing-masing tercatat dan 0,19 persen mtm.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Tedy Arief Budiman mengatakan, realisasi inflasi didominasi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Hal ini sejalan dengan pola musiman Hari Raya Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023. Serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, yang dipengaruhi kenaikan harga emas global.

Sementara kelompok transportasi mengalami deflasi sejalan dengan penambahan rute penerbangan dari Kaltara. “Dengan perkembangan tersebut, Inflasi Kaltara secara tahunan mengalami penurunan tekanan inflasi menjadi 4,74 persen yoy dari sebelumnya 5,24 persen yoy. Inflasi Kaltara jauh lebih rendah, jika dibandingkan inflasi nasional sebesar 5,51 persen yoy,” jelasnya, Kamis (5/1) sore lalu.

Sejalan dengan itu, Kota Tarakan juga mengalami penurunan tekanan inflasi 3,93 persen yoy dari sebelumnya sebesar 4,24 persen yoy. Capaian inflasi tersebut menjadikan Kaltara dan Tarakan menjadi daerah dengan inflasi terendah se-Kalimantan, serta ke-5 dan ke-4 secara nasional.

Sedangkan, Tanjung Selor tercatat mengalami inflasi 7,98 persen yoy, jauh lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 9,20 persen yoy. Inflasi pada Desember 2022 terutama disebabkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 1,66 persen mtm. Inflasi secara bulanan tersebut disebabkan oleh andil inflasi pada komoditas daging ayam ras 0,18 persen, sawi hijau 0,07 persen, tomat 0,04 persen, dan telur ayam ras 0,04 persen.

“Kenaikan harga yang terjadi pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan ternak. Sedangkan kenaikan harga pada komoditas sawi hijau dan tomat disebabkan tidak optimalnya panen. Akibat tingginya curah hujan pada bulan laporan,” tuturnya.

Naiknya harga pada komoditas-komoditas tersebut secara umum disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang momen Natal dan Tahun Baru. Sementara, kelompok perawatan pribadi dan jasa sebanyak 0,07 persen, mengalami peningkatan tekanan inflasi sebanyak 0,95 persen mtm. Tekanan inflasi pada kelompok ini terutama disebabkan komoditas emas perhiasan dengan andil Inflasi 0,07 mtm sejalan dengan meningkatnya emas global.

Tekanan inflasi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok transportasi dari yang sebelumnya 0,09 persen mtm menjadi deflasi sebesar 0,15 persen mtm. “Ini disebabkan menurunnya harga angkutan udara. Seiring dengan semakin bertambahnya rute penerbangan di Bandara Juwata Tarakan serta dampak normalisasi kebijakan penyesuaian harga BBM,” ujarnya.

Kondisi inflasi yang mengalami perbaikan signfikan, lanjut Tedy, sejalan dengan gencarnya upaya pengendalian inflasi yang dijalankan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltara serta kabupaten kota. Kegiatan pengendalian inflasi yang merupakan sinergitas antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, pelaku usaha dan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terbukti mampu meredam tekanan inflasi pada tahun 2022.

“Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya. Mendorong inovasi dalam menjaga kestabilan harga. Sehingga mendukung daya beli masyarakat dan turut mendorong pemulihan ekonomi,” harapnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X