Pemecah Gelombang Bukan Solusi

- Selasa, 15 Januari 2019 | 13:35 WIB

NUNUKAN – Abrasi pantai yang kini menjadi persoalan bagi masyarakat di pesisir pantai Sebatik cukup mengkhawatirkan. Sebab, hingga kini tak ada solusi tepat untuk dapat mencegah terjadi abrasi tersebut, walaupun telah dipasangkan material pemecah gelombang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Nunukan, Muhammad Sufyang mengakui hal tersebut, bahwa di Sebatik hingga kini masih bermasalah mengenai abrasi pantai. Walaupun telah dipasangi material pemecah gelombang. “Pemecah gelombang ada, tapi tidak berfungsi dengan baik karena tetap saja terjadi abrasi pantai,” kata Muhammad Sufyang.

Menurutnya, paling tepat dibangun di Sebatik adalah tembok sepanjang bibir pantai. Pemecah gelombang yang ada saat ini, kemungkinan sangat jauh dipasang di luar pantai. Sehingga ada gelombang besar tetap tidak tertahan, sehingga menyebabkan pantai rusak. Bukan hanya itu, pasir pantai kini semakin lama habis. “Jika dipasang pemecah gelombang, tidak akan ada lagi pasir. Karena setelah pemecah gelombang pasti berlumpur,” ujarnya.

Sebelumnya, dari penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan,  penyebab abrasi pantai terjadi bukan hanya akibat gelombang laut. Faktor cuaca dan iklim juga dapat menyebabkan terjadi abrasi. Prakirawan BMKG Nunukan, Taufik mengatakan, perubahan kondisi di bibir pantai atau terjadi kemiringan lahan sekitar pantai di Sebatik. Topografi wilayah Sebatik, kesimbangan ekosistem pasti saling terkait. Karena sangat banyak lahan yang beralih fungsi. “Lahan hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Salah satu dapat memicu kondisi tanah sekitar dan dapat memudahkan terjadi abrasi,” kata Taufik.

Selain itu, ada kegiatan di daerah lepas pantai misalnya penambangan di sekitar bibir pantai Sebatik juga memicu terjadi abrasi pantai. “Tidak selamanya faktor cuaca yang menyebabkan abrasi, karena cuaca dan iklim hal penyebab kesimbangan ekosistem sekitar Sebatik sangat menunjang,” ujarnya. (nal/ash)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X