TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang, telah menekankan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap kebijakannya untuk mengedepankan kearifan lokal.
Terkait hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara Wilayah Tarakan, telah menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan di Tarakan, mengenai rencana penggunaan batik Buatan Kaltara.
“Pada tataran implementasi, kami di Tarakan mendiskusikan itu dengan teman-teman kepala sekolah, dengan pengawas, hasil diskusi kita, sekarang kita mempersiapkan batik yang akan kita gunakan, tentu sesuai dengan arahan gubernur, batik Kaltara,” ujar Kepala Disdikbud Kaltara Wilayah Tarakan Akhmad Yani, Sabtu (20/3).
Untuk memastikan bahwa batik yang akan digunakan adalah benar buatan Kaltara, pihaknya melakukan inventarisasi batik apa saja yang menjadi buatan Kaltara.
Itu dilakukan untuk memastikan bahwa batik yang akan digunakan adalah benar buatan Kaltara. Karena itu, diputuskan bahwa yang digunakan sudah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Jadi harus ber-HAKI dan itu dibuat oleh orang yang memang di Kaltara,” terangnya.
Informasi yang diperolehnya dari tim yang mempersiapkan, ada beberapa motif batik Kaltara. Selanjutnya, direncanakan akan dilakukan paparan di hadapan kepala sekolah pada Senin (22/3) khusus di wilayah Tarakan.
Setelah itu, pihaknya menyerahkan ke masing-masing sekolah untuk menentukan motif apa yang akan digunakan, baik untuk siswa maupun tenaga pendidik dan kependidikan.
Adapun penerapannya, menurut Yani, bisa dimulai pada tahun ajaran baru nanti untuk kelas X. “Berarti sekitar bulan Juli kalau tatap muka berlangsung,” ungkapnya. (mrs/udi)
