TARAKAN – Harga cabai rawit di Pasar Tenguyun merangkak naik akibat suplai dari Pulau Sulawesi mandek karena gagal panen. Saat ini, harga cabai rawait mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang di pasar itu, Ani mengungkapkan, harga sembilan bahan pokok termasuk cabai tidak bisa dikondisikan. Sewaktu- waktu harga dapat berubah tergantung dari kuantitas pengiriman dari luar Tarakan.
“Harga cabai rawit naik Rp 20 ribu. Cabai ini kenaikkannya meningkat lebih besar dari bahan pokok lainnya,” ujarnya saat di temuikemarin (6/9). Menurut informasi yang Ani dengar, curah hujan tinggi menjadi penyebab gagal panennya petani cabai di Sulawesi. “Pengiriman dari Sulawesi masih kurang,” tuturnya.
Salah seorang pedagang eceran di pasar yang sama, Isa menjelaskan, pada Agustus harga cabai rawit sebesar Rp 60 ribu, menjadi Rp 80 ribu bulan September.
“Konsumen dalam dua hari ini lumayan ramai dibandingkan dengan hari- hari kemarin karena peminat cabai sekarang banyak. Cabai yang laku hari ini sekitar 19 kilogram, namun stoknya kurang,” ungkapnya. (*/cha/asm)