MANAGED BY:
SENIN
02 OKTOBER
RADAR KALTARA | TARAKAN | BULUNGAN | NUNUKAN | MALINAU | KTT | KULINER | OLAHRAGA | ADV | KRIMINAL

RADAR KALTARA

Jumat, 16 Oktober 2015 15:43
Audit Selesai, Ruko Pasar Induk Belum Difungsikan

Peminat Ruko Pasar Induk Desak Disperindagkop

DIDESAK PEMINAT : Bangunan ruko pasar Induk hingga kini belum memiliki fasilitas air bersih. Harga ruko yang ditawarkan bervariatif mulai Rp 33 juta sampai Rp 43 juta per tahun. Foto : RAHMAD RAMADANI/RADAR TARAKAN

TANJUNG SELOR – Hingga saat ini ruko pasar induk di Jalan Sengkawit yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan masih beum bisa digunakan. Padahal, Kepala Bidang (Kabid) Perdagaangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bulungan Gerlyawansyah mengatakan audit yang dilakukan terhadap bangunan tersebut sudah selesai.

“Untuk audit sudah selesai Sabtu (10/10). Sebenarnya itu sudah bisa digunakan,” ungkap Gerlyawansyah kepada media harian ini saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Lantas, apa masalahnya? Dikatakan Gerlyawansyah, pihaknya masih mengurus masalah pemasangan instalasi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Masalah air bersih sementara proses pemasangan. Setelah selesai pemasangan dan air sudah bisa ngalir maka pedagangnya bisa langsung masuk,” jelas dia seraya mengatakan, target selesai pemasangan instalasi air bersih tersebut awal November 2015.

“Paling lambat pertengahan November sesuai dengan janji dari pengerjanya,” tegas dia. “Karena saya juga sudah didesak oleh peminat ruko tersebut dengan mengatakan “Jika bisa, Desember itu on lah sudah. Sebab, mendekati Natal dan tahun baru”,”  kata Gerlyawansyah meniru ucapan peminat ruko tersebut.

Jadi, kata dia, sementara pemasangan instalasi air itu berproses pihaknya melakukan pemantapan dengan peminat ruko tersebut terkait dengan administrasi dan segala macam.

 “Jika dia masuk tapi airnya belum ada, buat apa. Mohon maaf saja, jika mereka mau mandi, buang air dan melakukan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan air bagai mana,” jelas dia.

Selain itu, kata pria yang akrab disapa Pak Iwan ini, dari 49 unit ruko yang terdiri dari dua bangunan itu masih belum terisi penuh. Karena yang di bagian depan itu belum ada yang mengisi. “Mungkin karena sewanya diperkirakan mahal sehingga bagian depan lantai dua dan tiga itu masih kosong,” ucap dia.

Meskipun masih belum penuh, ruko tersebut akan tetap dimanfaatkan sambil membuka peluang untuk mereka yang berminat untuk mengisi yang kosong tersebut.

“Itu sudah kami tawarkan, tapi kurang tahu juga apa permasalahannya. Tapi, sepertinya tidak ada yang berminat untuk itu. Yah tidak masalah lah, saya yakin jika nanti sudah ramai pasti ada yang meminatinya,” beber dia.

Sedangkan untuk kisaran harga yang ditentukan itu, kata dia, bervariasi. Untuk yang ruko itu mulai dari Rp 33 juta, Rp 34 juta, Rp 37 juta, Rp 41 juta hingga Rp 43 juta per tahunnya. “Untuk yang toko mulai dari Rp 84 juta dan Rp 86 juta per tahunnya,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala PDAM Bulungan, Nuh Galeba mengatakan, terkait masalah kebutuhan air bersih untuk ruko tersebut pihaknya selalu siap kapan saja diminta untuk disambungkan, asalkan sudah ada kesepakatan dari instansi terkait (Disperindagkop) kepada pihaknya terkait sistemnya nanti seperti apa.

“Memang mereka sudah pernah melakukan koordinasi ke saya, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutaannya apakah instalasi dalam ruko itu sudah siap atau seperti apa. Kami masih menunggu informasi dari mereka,” jelas Galeba.

Lanjut dikatakannya, terkait masalah pemasangan instalasi air bersih tersebut pihaknya hanya menyambungkan dari pipa tersier ke masing-masing meteran, jika masuk ke ruko itu menjadi urusan dari instansi yang bersangkutan.

“Sampai saat ini saya juga belum tahu siapa saja penyewa di ruko itu dan seperti apa perjanjiannya nanti. Apakah langsung berurusan dengan masing-masing penyewa ruko atau ke pengelola atau instansi terkait, itu belum ada kepastian,” kata dia.

“Karena setiap meteran yang dipasang itu ada biaya administrasinya, jadi kepada siapa kami berurusan. Jika saya maunya langsung ke pengelola saja untuk penyambungan itu, karena rumit urusannya jika dengan penyewa, saya tidak tahu siapa orangnya,” sambungnya.

Terkait masalah pemasangan itu, kata dia, pihaknya memang cari pelanggan dan ada juga unsur-unsur yang harus dipenuhi si pemohon. Sebab, di situ ada perjanjian yang harus diketahui di antaranya tidak bayar selama dua bulan, saluran akan diputus sementara.

“Tapi jika tidak bayar selama tiga bulan maka akan diputuskan secara permanen,” tegasnya seraya mengatakan tidak ada masalah untuk penyambungnan itu, apalagi jika yang dibangun di Sabanar Lama itu sudah selesai maka semuanya sudah aman.

“Intinya kami menunggu saja koordinasi dari instansi terkait kapan mau dipasang. Jika perjanjiannya sudah jelas maka kami akan segera sambungkan. Tapi untuk saat ini kami belum tahu yang mana mau dipasangkan, apakah semua atau seperti apa,” pungkasnya. (iwk/asm)

 

 

loading...

BACA JUGA

Rabu, 02 September 2015 10:17

Lagi, Warga Belakang BRI Diciduk

<p><strong>&nbsp;TARAKAN &ndash;</strong> Beberapa kali lolos dari incaran…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers