Terus bertambahnya jumlah penduduk di Kota Tarakan juga diikuti dengan peningkatan jumlah kendaraan. Sehingga dengan bertambahnya kepadatan lalu-lintas membuat potensi kecelakaan semakin besar. Oleh sebab itu, guna meminimalisir kecelakaan lalu lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Tarakan berencana menambah median jalan yang terdapat di Jalan Jenderal Sudirman.
Kepala Dishub Tarakan, Ahmady Burhan menjelaskan, penyesuaian lalu lintas wajib dilakukan di tengah peningkatan jumlah kendaraan. Adapun penambahan median dari titik akhir median yang ada hingga mendekati bundaran Gitajalatama. Sehingga diharapkan, terpasangnya median membuat arus lalu lintas lebih tertib.
“Dalam waktu dekat ini, penambahan median jalan ini diharapkan bisa mengurai kemacetan walaupun ruas jalan di sana memang kondisinya tidak terlalu repsentatif. Kami sudah membahas ini bersama pihak polantas dan PU,” ujarnya, Kamis (16/11).
“Berdasarkan hasil kajian kami sebelumnya, median ini memang sudah saatnya terpasang untuk mengantisipasi kemacetan dan untuk langkah-langkah perbaikan dan pelayanan masyarakat agar lebih baik lagi,” sambungnya.
Diungkapkannya, nantinya pemasangan tersebut dilakukan secara bertahap menyesuaikan kemampuan anggaran. Selain itu nantinya pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat telah mengetahui tujuan pemasangan tersebut. Karena diakui setiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
“Tentu ada sosialisasi, seperti waktu dipasangnya median dari depan makmur ke Kampung Bugis itu kan, banyak juga yang tidak setuju. Bahkan ada yang mengatakan mempersulit masyarakat. Tapi lama-kelamaan orang akhirnya bisa menyesuaikan dan merasakan manfaatnya. Dengan kondisi Tarakan yang berkembang, tentu diikuti dengan perkembangan kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Abrianto salah satu pengemudi ojek online menerangkan, pihaknya tidak mempersoalkan rencana pemerintah menambah median jalan. Namun demikian, ia berharap nanti pemerintah dapat membuat belokan di titik strategis. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah pengendara menjangkau lokasi tanpa harus berputar cukup jauh.
“Kalau saya tidak masalah, mau dipasang sampai amal juga tidak masalah. Cuma kalau bisa ada belokannya. Supaya kita enak kalau berputar. Jangan seperti di depan Makmur (hotel) itu jauh sekali kita berputar. Itu malah mempersulit pengendara,” terangnya.
“Dan juga mungkin, pemerintah bisa lebih tegas dengan mobil yang parkir di pinggir jalan. Kalau bisa itu ditindak tegas lah. Karena mereka lah yang bikin jalan ini macet. Selama ini saya tidak pernah lihat ditilang mobil-mobil ini. Kalau pemerintah tegas, mungkin itu bisa mengurangi mobil yang parkir sembarangan,” pungkasnya. (zac/lim)