Setelah melakukan patroli selama 9 hari, personel Yonarhanud 8/MBC dan Batalyon 22 RAMD usai menemukan ratusan patok yang di patroli. Kondisi patok disebut aman terhindar dari bencana alam. Patroli terkoordinasi Seri II bersama tentara Malaysia tersebut pun usai, Minggu (12/11).
Penutupan ditandai dengan upacara yang digelar di Pos Serudong Malaysia. Wadankolakops Rem 092/Maharajalila, Kolonel Inf Utten Simbolon bersama Ketua Staf Markas 5 Briged Infantri TDM, Leftenan Kolonel Mohd Roslaini Bin Bujang, menutup langsung kegiatan patroli tersebut.
Wadankolakops Rem 092/Maharajalila, Kolonel Inf Utten Simbolon mengatakan, patroli dilakukan sejatinya guna mengetahui batas-batas wilayah negara yang ditandai dengan adanya patok batas negara. Di samping itu, patroli juga berguna untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit. “Interaksi antarprajurit dalam kegiatan patkor ini agar dijadikan sebagai sarana yang efektif dalam mewujudkan semangat kebersamaan, maupun saling pengertian antar prajurit dari kedua negara,” ungkapnya menutup patroli, Minggu (12/11).
Dalam patroli patok, setidaknya ada 223 patok yang ditemukan dalam kondisi aman. Patok itu meliputi patok A708 hingga patok A485. Untungnya belum ada kendala yang dihadapi saat melakukan patroli patok, meski diketahui medan cukup ekstrem. “Ya, sembilan hari mengarungi patok, semuanya aman,” beber Kolonel Inf Utten Simbolon.
Ketua Staf Markas Briged Kelima Infantri Malaysia, Leftenan Kolonel Mohd. Roslaini bin Bujang mengatakan, pelaksanaan patroli terkoordinasi tersebut, merupakan kesepakatan dan kerja sama kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia.
“Patroli ini sudah dilaksanakan dengan baik dan aman, semoga kegiatan patroli terkoordinasi ini, dapat bermanfaat bagi persahabatan kedua Negara,” tambah Leftenan Kolonel Mohd berharap.
Komandan Satgas Pamtas Arhanud 8/MBC, Letkol Arh Iwan Hermaya, sebelumnya menegaskan, pelaksanaan Patkor tidak sebatas mengetahui dan memeriksa batas-batas wilayah patok kedua negara negara, kegiatan rutin ini menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan serta profesionalitas prajurit.
Selain itu, tugas bersama menjaga perbatasan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara di wilayah yurisdiksi masing-masing dalam upaya melakukan pencegahan terhadap kegiatan illegal seperti, illegal logging, illegal mining, human trafficking. “Terutama dalam mencegah pelintas batas ilegal barang dan orang serta penyalahgunaan serta penyelundupan narkotika dan lainnya,” jelas Letkol Arh Iwan Hermaya. (raw/lim)