Perkara pembunuhan yang berujung dengan penyerangan Mapolres Tarakan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Penyidik Satreskrim Polres Tarakan masih mendalami penyebab dari kejadian tersebut. Diketahui, dalam perkara tersebut yaitu pelaku penyerangan Mapolres Tarakan yaitu Rustam, didapati sebelum sudah melakukan aksi pembunuhan terhadap Guntur.
Saat Rustam melakukan penyerangan ke Mako Polres Tarakan dan harus dilumpuhkan polisi. Rustam diduga melakukan pembunuhan terhadap Guntur di salah satu pos pembelian kepiting di Beringin III. Kejadian itu terjadi pada Minggu (5/11) lalu.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, dalam proses penyelidikan yang dilakukan pihaknya, saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi. “Berdasarkan keterangan beberapa saksi, sebelum membunuh pelaku ini meracau, ngomel-ngomel sendiri di sekitar di rumahnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah itu pelaku mendatangi korban dan membunuh korban dengan sebatang balok kayu. Saat menuju ke tempat korban, pelaku sudah menyebut-nyebut nama korban. Untuk motif pembunuhan yang dilakukan pelaku, masih didalami pihaknya. Antara pelaku dan korban, didapati memiliki hubungan teman yang dekat. “Itu dikuatkan keterangan saksi dan juga CCTV yang kami amankan. Kondisinya saat itu tidak mabuk,” bebernya.
Berdasarkan hasil visum, didapati sebelum melakukan aksinya di perut pelaku juga terdapat luka tusukan sebanyak 10 kali. Saat mendatangi Polres Tarakan pun ia dalam keadaan bersimbah darah. Diduga, Rustam menusuk sendiri perutnya menggunakan badik sebelum membunuh korban. “CCTV juga memperlihatkan pelaku saat mendatangi korban sudah keadaan berdarah,” bebernya.
Saat dilumpuhkan polisi, pelaku ditembak di bagian leher menggunakan peluru karet. Hal itu dilakukan lantaran aksi Rustam yang brutal menyerang dan merusak fasilitas di Polres Tarakan. Pelaku meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Saat ini pun polisi baru berhasil mengamankan barang bukti berupa badik yang digunakan pelaku untuk menusuk sendiri perutnya. “Kalau balok yang digunakan pelaku memukul korban belum didapatkan. Diduga dibuang ke laut,” pungkasnya. (zar/lim)