Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani masyarakat yang terdampak banjir di 10 kecamatan. Selain menyambangi lokasi banjir, BNPB juga menyerahkan bantuan dana siap pakai sebagai dukungan operasional penanganan darurat bencana banjir di Nunukan.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Jarwansah saat berada di lokasi banjir menyampaikan apresiasi atas langka cepat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan. Kemudian, kehadirannya di Sembakung untuk mempertegas bahwa pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga hadir untuk masyarakat yang terdampak banjir.
“Pertama kami mengapresiasi usaha cepat yang dilakukan Pemkab Nunukan bersama instansi terkait. Respons cepat dari kementerian dan lembaga. Kita hadir dan melihat langsung, selain memberikan bantuan berupa dana siap pakai juga memberikan peralatan seperti tenda pengungsi, makanan siap saji, selimut, perahu karet dan sembako. Selain itu kita juga memberikan pendampingan,” ucap Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Jarwansyah, Jumat (29/9).
Dijelaskan, hal yang perlu diperhatikan terhadap masyarakat yang terdampak banjir yakni penanganan bencana kepada masyarakat segera tertangani. Kemudian, memastikan pertolongan sudah dilakukan dan pemenuhan kebutuhan dasar. Mulai dari air bersih, pelayanan kesehatan, hunian, sandang dan pangan. “Kelompok rentan jadi perhatian serius. Seperti lanjut usia, ibu hamil, disabilitas yang harus tertangani dengan baik. Dan melakukan pemulihan untuk sarana pemerintah,” tegasnya.
Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid menambahkan bencana banjir yang melanda 10 kecamatan di Nunukan beberapa hari lalu mendapat atensi yang cukup besar dari pemerintah pusat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan bencana sebesar Rp 750 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Jarwansyah kepada Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid.
“Atas nama Pemkab Nunukan dan pribadi menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada BNPP yang memberikan perhatian serius terhadap bencana banjir di Nunukan. Karena, penanganan bencana banjir yang kerap terjadi di Nunukan memang tidak bisa jika hanya dilakukan pemerintah daerah saja, selain persoalannya cukup kompleks, biaya yang dibutuhkan juga sangat besar,” jelasnya.
Untuk itu pihaknya berharap, pemerintah pusat bisa ikut turun tangan dalam penanganan bencana banjir yang terjadi di Nunukan. Apalagi, untuk wilayah Sembakung, Lumbis dan sekitarnya selama 2023 sudah terjadi empat kali. “Dengan bantuan pemerintah pusat dalam penanganan agar bencana tersebut tidak terus berulang di masa mendatang,” harapnya.
Diketahui bantuan yang diberikan BNPB untuk penanganan darurat bencana banjir berupa dukungan operasional penanganan darurat bencana banjir di Nunukan dana siap pakai Rp 750 juta.
Selain itu bantuan peralatan seperti tenda pengungsian sebanyak dua unit, tenda ukuran 4×4 sebanyak 50 unit, makanan siap saji 1.000 pieces, selimut sebanyak 2.000 pieces, matras sebanyak 3.000 pieces, perahu karet sebanyak 3 unit, genset sebanyak 10 unit, hygiene kit 750 sebanyak pieces dan sembako 1.000 paket. (akz/lim)