Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus melakukan upaya pembangunan infrastruktur di Kaltara, mulai dari jalan, gedung perkantoran hingga fasilitas umum lainnya seperti pelabuhan.
Khusus untuk infrastruktur pelabuhan, Pemprov Kaltara melalui Dinas Perhubungan (Dishub) saat ini tengah merencanakan pembangunannya di beberapa wilayah, salah satunya di Bebatu, Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Plt. Kepala Dishub Kaltara, Andi Nasuha mengatakan, dalam hal ini pihaknya dari provinsi itu sifatnya hanya menunggu dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung menurunkan status lahan untuk lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Bebatu itu.
“Kita tunggu ini saja. Sejauh ini komunikasi kita sudah lakukan beberapa kali ke sana terkait hal itu,” ujar Andi kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Senin (25/9).
Dari komunikasi yang dilakukan tersebut, sejauh ini dari Pemkab Tana Tidung tetap memproses untuk penurunan status lahan tersebut dari Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) menjadi Area Penggunaan Lain (APL).
“Karena informasinya mereka itu sudah pernah ke Kementerian,” katanya. Sedangkan dari Pemprov Kaltara sejauh ini sudah menyiapkan dokumen non fisik untuk rencana pembangunan Pelabuhan Bebatu itu, seperti perencanaan serta detail engineering desain (DED) juga sudah ada.
“Tapi kan harus di-review kalau sudah lebih dari lima tahun. Nah, ini kita tunggu dulu penurunan status dari KBK menjadi APL itu,” jelasnya.
Artinya, jika nanti persoalan lahannya sudah klir, maka pihaknya akan langsung melakukan tindak lanjut dalam bentuk review perencanaan yang sudah ada. Karena, jika dilakukan sebelum ada kepastian penurunan status lahannya, takutnya itu sia-sia.
“Kan kalau sudah lebih dari lima tahun, tentu seperti DED-nya itu pasti sudah tidak sesuai dengan peruntukannya,” katanya seraya mengatakan, karena seperti kebutuhan anggaran dan lain sebagainya itu pasti akan berubah.
Untuk Pelabuhan Bebatu itu sendiri, desainnya selain untuk tempat bongkar muat, juga untuk tempat sandar speedboat dan kapal fery. Saat ini, untuk kapal fery masih menggunakan pelabuhan sementara yang di Sebawang, KTT. “Kalau kita pada prinsipnya menunggu saja penurunan status lahan itu dari KBK ke APL,” pungkasnya. (iwk/har)