Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (Disperindagkop-UMKM) Tana Tidung, Hardani Yusri mengakui masih ada masyarakat di Kecamatan Tana Lia yang mendapatkan harga gas elpiji 3 kilogram (kg) hingga Rp 100 ribu per tabung.
Hanya saja hingga saat ini Disperindagkop Tana Tidung belum mengetahui asal elpiji yang dijual hingga Rp 100 ribut tersebut.
“Tentunya kalau harga resmi atau harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 40.100 per tabung khusus di Tana Lia,” kata Yusri kala ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/9). Setelah dari Tarakan dijual lagi untuk masyarakat di Tana Lia dengan harga yang lebih mahal.
“Di sini masalahnya hanya pengawasan saja, kami mengalami kendala, karena letak geografis yang terpisah dengan Tideng Pale,” ujar Yusri.
“Kami tidak memiliki jadwal pengawasan, kalau pas ada kegiatan di Tana Lia saja kami sempatkan waktu untuk melakukan monitoring,” sambung Yusri.
Ditambah lagi, kuota pangkalan sebanyak 400 sampai 500 tabung dalam satu kali penyaluran ke pangkalan, habis hanya dalam waktu satu atau dua hari.
“Kuota 400 sampai 500 tabung itu sesuai dengan data masyarakat kurang mampu yang kami terima sebagai masyarakat yang berhak menggunakan elpiji subsidi itu, artinya, PNS tidak diperkenankan menggunakan gas elpiji 3 kg ini,” kata Yusri.
Dengan intensitas penyaluran ke Tana Lia dari Tideng Pale sebanyak satu kali dalam 10 hari atau dua minggu sekali.
“Kadang dalam sebulan bisa dua sampai tiga kali. Karena sekarang elpiji 3 kg ini langsung dari Berau, lebih dekat, bukan dari Samarinda lagi,” beber Yusri. Khusus Tana Lia, sambung Yusri, ongkos angkut dari Tideng Pale ke Tana Lia disubsidi oleh Pemkab Tana Tidung. Adapun perbedaan HET yang ditetapkan di setiap desa tergantung pada jarak tempuhnya.
“Jadi HET elpiji subsidi ini beda beda, karena ada biaya tambahannya utamanya untuk ongkos angkut. Tapi khusus Tana Lia kami subsidi ongkos angkutnya, kalau untuk bongkar di pelabuhan tidak,” jelas Yusri.
Sebab, pendistribusian gas elpiji 3 kg yang dilakukan agen hanya sampai Tideng Pale. Untuk HET Sesayap, Sesayap Hilir bagian darat, Betayau dan Rian Rayo Rp 29.100, Seputuk dan Belayan Ari Rp 30.100, Sesayap Hilir daerah pantai Rp 36.100 per tabung.
“Kalau kita di sini Sesayap aman saja, karena agen bongkar langsung ke pangkalan, jadi tidak ada ongkos bongkar. Yang ke Tana Lia ini repot ada ongkos bongkarnya juga, cuma untuk ongkos angkut kami subsidi,” jelas Yusri lagi. (ana/har)