Tower base transceiver station (BTS) yang dibangun di Kecamatan Lumbis Pansiangan, terancam keberadaannya. Tower milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) disebut akan dirobohkan, karena membuat kecewa warga yang menghibahkan lahannya.
Itu setelah puluhan warga kelompok Desa Labang, meruadensi pihak Camat Lumbis Pansiangan. Mereka mempertanyakan pengaktifan BTS Stie Labang (KLU00111) yang hingga kini belum berfungsi.
Itu disampaikan Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis S.Sos. Dirinya menyampaikan, masyarakat beberapa minggu belakangan, terus datang ke kantor kecamatan, mempertanyakan kendala tower sinyal tersebut, yang hingga kini belum operasional.
“Mereka merasa dibohongi dan mengancam merobohkan menara BTS yang dipasang oleh Bakti Kominfo itu, warga merasa tower belum berguna, bahkan yang menghibahkan lahan merasa rugi. Memang hingga kini belum bisa dimanfaatkan warga,” ujar Lumbis kepada wartawan, Minggu (17/9).
Lumbis mengaku, BTS Labang tersebut, sudah lama berdiri. Soal jaringan internet, sangat dibutuhkan warga mengingat Labang adalah pusat pemerintahan Lumbis Pansiangan.
Tidak saja di Labang, tower di Desa Nantukidan juga hingga saat ini belum aktif. Lumbis menjelaskan, ketika dikonfirmasi, pihak Bakti hanya menyampaikan bahwa masih dalam tahapan integrated atau tahap pekerjaan secara berkelanjutan.
Sehingga saat ini, masih dalam optimalisasi jaringan oleh pihak penyedia dan jaringan belum beroperasi sepenuhnya.
“Bahasanya begitu, optimalisasi jaringan akan berangsur ditingkatkan oleh pihak penyedia, oleh karenanya mohon kesediaannya menunggu prosesnya,” ujar Lumbis mengutip jawaban Bakti Kominfo.
Namun diakui Lumbis, sudah dalam 3 bulan terakhir, jawabannya berulang-ulang dan sama. Lumbis khawatir, masyarakat menarik kembali hibah lahan yang berikan.
“Sekarang mau bagaimana lagi, kalau kondisinya demikian, saya juga terkadang dilematis mau jawab apa, tapi mudah-mudahan ada solusi persoalan ini, saya akan komunikasikan terus dengan kominfo,” beber Lumbis. (raw/lim)