Rencana penutupan total jembatan penghubung dari Kecamatan Tanjung Palas menuju Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan yang direncanakan dimulai kemarin (18/9) ditunda. Penundaan itu dilakukan karena pembangunan jembatan sementara belum rampung.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Bulungan, Aposto Lewira mengatakan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa rencana penutupan total ditunda. “Belum ditutup, karena pekerjaan jembatan sementara belum rampung,” kata Aposto
Ditargetkan, pekerjaan jembatan sementara rampung dalam sepekat ini. Nantinya, akses ini diperuntukan untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki. “Jembatan kayu. Jadi, hanya bisa untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” ujarnya.
Jembatan sementara, sambung Aposto, dibangun untuk memudahkan akses masyarakat selama proses pekerjaan jembatan utama.
“Untuk perahu tambangan yang sudah disiapkan oleh kontraktor tetap akan digunakan,” ungkapnya.
Kemudian, untuk kendaraan roda empat aksesnya dialihkan melalui Desa Kelubir, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Bulungan. Dengan adanya pembangunan jembatan sementara dipastikan tidak akan menganggu proses pekerjaan fisik jembatan utama. “Untuk pekerjaan fisik tetap berjalan,” bebernya.
Mengingat, saat ini bahan material juga sudah di lokasi. Karena itu, dipastikan pekerjaan fisik tidak akan terhambat. “Kalau jembatan sementara itu sudah selesai. Jambatan utama akan langsung ditutup,” ujarnya.
Secara teknis, ada beberapa pekerjaan yang akan dilakukan. Seperti, pemasangan tiang pancang dan pembangunan drainase.
“Lantai jembatan juga dicor ulang, karena sudah ada yang terkelupas. Kita juga akan memasang lampu PJU (penerangan jalan umum),” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala DPU-PR Bulungan, Khairul Sementara itu, Kepala DPU-PR Bulungan, Khairul mengatakan, penutupan jembatan Tanjung Palas-Salimbatu ini dilakukan karena adanya proyek pekerjaan pembangunan jalan pendekat (oprit) jembatan.
“Penutupan dilakukan mulai 18 September-31 Desember,” ungkapnya.
Selama masa pekerjaan, akses untuk kendaraan roda empat dialihkan ke Kelubir-Karang Agung-Salimbatu. Sementara, kendaraan roda dua bisa menggunakan angkutan sungai atau perahu tambangan yang disiapkan oleh kontraktor.
“Untuk perahu tambangan beroperasi pagi (06.30 Wita-08.00 Wita), siang (12.00 Wita-13.30 Wita) dan Sore (16.00 Wita-18.00 Wita),” ujarnya.
Di luar jam operasi yang telah disiapkan oleh kontraktor, masyarakat akan dikenakan biaya. “Nah, untuk biasa ini saya tidak tahu secara pasti. Kalau tidak salah Rp 5.000,” ungkapnya.
Tahun ini, sambung Khairul, Pemda Bulungan telah mengalokasikan anggaran melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 sebesar Rp 9,5 miliar untuk pekerjaan pembangunan oprit.
“Anggaran itu sudah termasuk pekerjaan pengaspalan jembatan. Begitu juga dengan oprit di sisi Salimbatu-Tanjung Palas,” pungkasnya. (jai/har)