Rencana pembangunan bandara hijau atau green airport di Kalimantan Utara (Kaltara) beberapa waktu lalu telah dibahas di tingkat pusat oleh Presiden RI, Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Kanada.
Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A Paliwang, SH., M.Hum menyebutkan, pembahasan soal rencana pembangunan bandara hijau di Kaltara itu dilakukan Presiden RI dan MP Kanada bersama dengan pembahasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Mungkin ini nanti akan jadi bandara pertama di Indonesia yang menggunakan konsep green,” ujar Zainal kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kaltara pertama ini mengatakan, rencana pembangunan bandara hijau itu di lokasi antara Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi dan Tanjung Selor ibu Kota Kaltara. “Jadi saya memang mengambil posisi bandara itu di tengah-tengah. Kalau survei sudah beberapa kali kita lakukan. Termasuk dari pihak Kanada juga telah turun melakukan peninjauan atau cek lokasi,” katanya.
Jika tak berubah, Zainal menyebutkan bahwa bandara hijau itu nanti akan dibangun di sekitar kawasan jalan pendekat dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas Timur yang lebarnya 40 meter yang sekarang ini sedang dikerjakan dengan target tuntas di 2024.
“Kalau saya maunya itu dapat dibangun secepatnya, supaya kita juga punya bandara yang megah dan representatif. Kemudian yang tak kalah pentingnya juga bisa langsung melakukan aktivitas ekspor dan impor,” sebutnya.
Adapun rencana pembangunan bandara hijau di wilayah provinsi ke-34 Indonesia ini bisa didarati oleh boeing jenis apa saja. Sebab, panjang runway atau landasan pacu dari bandara itu nantinya direncanakan sepanjang 4 ribu meter. “Kalau untuk luas lahan yang akan dipersiapkan untuk bandara hijau itu sekitar 500 hektare. Itu secara keseluruhan,” katanya.
Hanya saja, ia belum bisa memastikan secara detail berapa anggaran yang akan dihabiskan untuk membangun bandara hijau di Kaltara tersebut. Karena untuk menetapkan nilai itu ada perhitungannya secara teknis.
“Pastinya kalau dari kita harapannya bandara dengan konsep green yang rencananya akan dibangun di daerah kita ini dapat segera direalisasikan,” pungkasnya. (iwk/har)