Tarakan Masih Butuh 500 Sapi dan 300 Ekor Kambing

- Kamis, 8 Juni 2023 | 13:23 WIB

Menjelang Iduladha, Dinas Peternakan, Pertanian dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Tarakan melalui Kepala Disnaktan, Ir. Elang Buana menyatakan bahwa masyarakat Tarakan membutuhkan 1.500 ekor sapi. Meski begitu, jumlah kedatangan sapi hingga kini belum mencapai target tersebut.

“Yang kita butuhkan itu memang 1.500 ekor sapi, tapi pantauan kami belum sampai angka segitu. Masih kurang 500 ekor sapi lagi,” ungkap Elang saat ditemui awak media pada Rabu (7/6).

Meski begitu, Pemerintah Kota Tarakan melalui Disnaktan terus mengupayakan agar kebutuhan hewan qurban di Tarakan dapat terpenuhi sehingga masyarakat dapat melaksanakan perayaan Iduladha dengan baik. Dalam hal ini pihaknya telah berkomunikasi dengan provinsi lain di Sulawesi sebab adanya aturan yang harus diikuti pihaknya dikarenakan adanya beberapa penyakit yang dikhawatirkan.

Tak hanya api, namun kebutuhan kambing di Tarakan mencapai 600 ekor, namun yang baru datang mencapai 300 ekor. Namun baik sapi maupun kambing, masih dalam proses untuk didatangkan dari daerah Gorontalo dan beberapa daerah yang telah disurvei provinsi dan bebas dari analisis risiko. “Kami sedang mengusahakan, paling tidak 1.500 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan kurban di perayaan Iduladha bagi masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan melaksanakan mitigasi analisis risiko. Sebab Tarakan pada dasarnya merupakan daerah yang bebas dari berbagai penyakit hewan seperti penyakit kuku dan mulut (PMK), lumpy skin disease (LSD), jembrana dan sebagainya. Untuk itu, pihaknya mengutamakan sapi asal Gorontalo yang dinilai aman dan telah tiba di Tarakan sebanyak 700 ekor, sedang sisanya berasal dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

 

“Tapi kami tentukan daerah mana yang kemungkinan belum pernah terjadi kasus penyakit. Tidak hanya pemeriksaan fisik, tapi laboratorium dan karantina selama 14 hari dari daerah asal,” tegasnya.

Prosedur pendistribusian hewan kurban yang cukup panjang ini menyebabkan terjadinya peningkatan harga pada hewan kurban. Namun perbandingan harga saat ini belum diketahui secara pasti. “Sapi lokal kita banyak yang dipotong saat kita masih belum mendatangkan sapi dari luar Tarakan. Jadi nanti dibudidaya, karena biasanya 10 persennya dipotong,” pungkasnya. (shy/lim)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X