Meningkat, Puluhan Kasus DBD Muncul di Sebatik Berikut Datanya…

- Rabu, 31 Mei 2023 | 14:03 WIB

asus demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat dalam sebulan. Jumlahnya sebanyak 44 kasus. Itu berdasarkan data yang diterima Dinas Kesehatan Pengendalian Penyakit dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Nunukan.

Lonjakan kasus DBD selama Mei 2023 terjadi di Pulau Sebatik. Ini terungkap berdasarkan pasien DBD yang ditangani sejumlah puskesmas di Pulau Sebatik beberapa pekan terakhir.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit, Dinkes P2KB Nunukan Sabaruddin menyampaikan terjadi lonjakan kasus DBD berdasarkan data yang dilaporkan tiga Puskesmas di Pulau Sebatik. Diantaranya, Puskesmas Sei Nyamuk, Puskesmas Sei Taiwan dan Puskesmas Lapri.

“Berdasarkan data yang kami terima sepanjang Mei 2023, dari 44 kasus DBD, terdapat 26 kasus di Puskesmas Sei Nyamuk, delapan kasus di Puskesmas Sei Taiwan dan 10 kasus di Puskesmas Lapri,” ucap Sabaruddin, Selasa (30/5).

Dijelaskan, lonjakan kasus terjadi selama Mei terbilang tinggi. Dibandingkan dengan temuan kasus DBD pada April sebanyak dua hingga tiga kasus selama sebulan. Sementara, pada Mei terdapat delapan kasus di Puskesmas Sei Taiwan dan kasus tertinggi di Puskesmas Sei Nyamuk sebanyak 26 kasus.

“Karena situasi ini, langkah penanganan dan pencegahan dilakukan. Dan yang terpenting upaya edukasi ke masyarakat terkait penanganan DBD yang terjadi,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk memaksimalkan upaya penangan di lapangan Dinkes P2KB Nunukan bergerak bersama pemerintahan kecamatan setempat melakukan upaya pencegahan. Seperti, mengerahkan tim fogging dan memberikan edukasi kepada masyarakat dengan langkah 3M Plus mulai dari menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

“Langkah pencegahan dan edukasi kepada masyarakat terus kita sosialisasikan. Dengan begitu, masyarakat juga turut serta ikut bertanggung jawab atas kebersihan lingkungannya dan rumah masing-masing. Karena kalau hanya mengandalkan fogging itu hanya bertahan dua hingga tiga minggu, jadi kalau tidak dilakukan pemberantasan tempat berkembang biaknya nyamuk,” jelasnya. (akz/lim)

 

 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X