Selain debu, dikatakannya jika terjadi hujan maka jalanan tersebut seketika berubah menjadi becek sehingga membuat jalan berlumpur. Dikatakannya, seharusnya pemerintah dapat memprioritaskan lanjutan pengerjaan jalan mengingat Jalan Dr. Sutomo merupakan jalan alternatif yang dilewati banyak orang.
“Saya tidak tahu anggarannya ke mana, tidak jelas juga bagaimana pengerjaannya ini. Ini saja sudah ada yang rusak padahal belum diaspal. Takutnya ini rusak semua akhirnya dikerjai dari awal kembali. Proyek lagi, uang dari pajak masyarakat lagi nanti,” terangnya.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tarakan (DPUPR), Abdul Rahim mengatakan, tidak ada kendala teknis dalam proyek jalan tersebut, proses pengerjaan sudah berjalan. Vendor belum ditentukan karena belum ditender. “Insyaallah dalam waktu dekat, terkait perbaikan drainase merupakan bagian pengairan dan sumber daya air (PSDA). Kami juga berupaya agar pengerjaan dapat dilakukan secepatnya,” ucapnya.
Saat disinggung mengenai progres upaya lanjutan, Abdul mengatakan, sejauh ini masih berproses. Selain itu ia menerangkan jika pihaknya juga akan melakukan beberapa perbaikan lanjutan menyesuaikan kemampuan anggaran pada masing-masing alokasi. Walau demikian, ia belum dapat menyebut jalan mana saja yang bakal diperbaiki lantaran belum adanya kepastian perbaikan titik jalan lainnya selain Jalan Dr. Soetomo.
“Yang jelas ada beberapa jalan, tapi saya belum bisa beberkan soalnya ini belum tentu juga. Yang jelas bukan jalan dr Soetomo saja,” tambahnya. (zac/lim)