Guru PDBK di Bulungan Masih Terbatas

- Minggu, 28 Mei 2023 | 12:03 WIB
Guru PDBK di Bulungan mengikuti lokakarya penyelenggaraan pendidikan inklusi
Guru PDBK di Bulungan mengikuti lokakarya penyelenggaraan pendidikan inklusi

Peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) di Bulungan jumlahnya cukup banyak. Namun, hal itu tidak dibarengi dengan guru yang berkualitas.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Bulungan, H. Jamaluddin Saleh mengatakan, saat ini jumlah PDBK di Bulungan cukup banyak. Mereka menantikan guru yang dapat memahami perbedaannya dalam mendapatkan pelajaran di sekolah.

“Sekarang ini sekolah di Bulungan sudah dilengkapi dengan sarana prasarana yang aksesibel bagi anak penyandang disabilitas,” kata Saleh kepada Radar Kaltara, Jumat (26/5).

Namun, kata dia, masih sangat kekurangan tenaga pengajar berkualitas yang paham cara menangani PDBK. “Peserta didik berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dengan anak normal untuk belajar di sekolah,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan lokakarya ini, diharapkan para guru maupun segenap perangkat sekolah dapat meningkatkan kemampuan pengajar. Outputnya, dapat membantu menyusun peta jalan pengembangan setiap sekolah yang berkontribusi terhadap keberhasilan pendidikan inklusi. Yaitu sistem pendidikan yang didesain mampu meniadakan kendala yang bisa menghalangi setiap anak untuk mengakses pendidikan.

“Peserta didik berkebutuhan khusus ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk dapat memberikan mereka akses untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, Suparmin Seto mengatakan, sebenarnya pendidikan inklusi sudah ada di Bulungan. Bahkan, di setiap kecamatan juga sudah diselenggarakan. “Nah, lokakarya ini sebagai penguatan bagi para guru dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi,” bebernya.

Untuk jumlah PDBK, Suparmin mengaku tidak mengetahui secara pasti, namun jumlahnya cukup banyak. “Kalau angka pasti saya tidak tahu. Yang pasti jumlahnya banyak,” bebernya

Menurutnya, pendidikan inklusi memiliki banyak peran bagi PDBK. Tidak hanya sekadar menimba ilmu, belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) juga difokuskan untuk membentuk kemandirian anak. “Melalui sekolah inklusi ini peserta didik berkebutuhan khusus dididik untuk mandiri menjalani kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Kemandirian merupakan karakter utama yang perlu ditumbuhkan pada PDBK. Dibentuk melalui pendidikan inklusi di sekolah reguler maupun SLB. Termasuk mendapat dukungan dari pemerintah, keluarga, dan masyarakat.

“Jadi, kita dari pemerintah akan terus berupaya untuk mengakomodasi PDBK agar mendapakan hak yang sama dengan anak normal dalam mendapatkan pendidikan di sekolah,” ujarnya. (jai/eza)

 

 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X