Pemprov Rencanakan Dua Geo Park di Kaltara

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 12:13 WIB
PEDULI ALAM: Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, berbicara kepada wartawan usai menaman pohon di Jalan Gunung Selatan, Tarakan, Kamis (25/5). FOTO: YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN
PEDULI ALAM: Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, berbicara kepada wartawan usai menaman pohon di Jalan Gunung Selatan, Tarakan, Kamis (25/5). FOTO: YEDIDAH PAKONDO/RADAR TARAKAN

Eko Wisata Gunung Selatan, Kelurahan Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah, menjadi daya tarik baru kepariwisataan di Kalimantan Utara (Kaltara). Kawasan tersebut mengusung menjadi inspirasi ke depan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara berencana membangun geo park.

“Eko wisata di Gunung Selatan ini yang pertama di Kaltara. Kita akan membuat lagi beberapa eko wisata, tapi yang kita kejar itu adalah geo park,” ungkap Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H, M.Hum, Kamis (25/5).

Saat ini pihaknya tengah mengusulkan dua wisata geo park yakni Goa Punan dan Goa Benaung ini berada lokasi destinasi yang ada di Kaltara seperti Bulungan dan perbatasan Bulungan dan Tana Tidung. “Padahal untuk geo park ini terdiri dari beberapa destinasi yang ada di Kaltara khususnya Bulungan, ataupun gabungan Bulungan dan Tana Tidung agar geo park ini disetujui Kementerian,” tuturnya. 

Kini geo park menjadi prioritas di Kaltara sebab dinilai akan banyak diminati sejumlah wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Sehingga hal ini akan meningkatkan pendapatan UMKM masyarakat. “UMKM akan kami (Pemprov Kaltara) bahagiakan. Karena produk UMKM kita cukup baik dan memiliki citarasa yang baik khususnya dibidang kuliner seperti seafood. Meski tanpa diberitakan, UMKM kita sudah unggul,” ucapnya.

Kepala Dishut Kaltara, Dr. H. Syarifuddin, M.A, mengatakan, bahwa pada umumnya daya tarik eko wisata sangat dinikmati masyarakat sebab masyarakat dapat menikmati alam secara langsung. “Saya lihat perkembangannya luar biasa karena masuknya saja hanya Rp 5.000 per orang. Ini dikelola kelompok tani,” ujar Syarifuddin.

Jika eko wisata semakin berkembang, maka Pemprov akan menarik penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dalam hal ini kelompok tani yang mengembangkan eko wisata ini pun siap dalam menarik PNBP. “Mereka (Kelompok tani) sudah siap sisipkan PNBP tapi sangat kecil paling 10 sampai 20 persen per penghasilan. Tapi ini aturan kementerian,” katanya.

Eko wisata ini dapat dikembangkan seperti paralayang, flying fox dan program lainnya yang tidak merusak hutan dan tidak dilakukan penebangan hutan. 

Pada akses jalan, akan disiapkan Pemprov Kaltara. Namun kelompok tani sudah mengusulkan perbaikan jalan, tetapi Pemprov Kaltara akan melihat apakah program tersebut akan menebang pohon atau tidak. Namun sebenarnya jalan arah masuk eko wisata ini lanjutnya telah ada sejak lama, hanya perlu peningkatan. “Di kehutanan itu kita kasih maksimal Rp 100 juta per kelompok tani, ini sesuai usulan. Nanti akan diverifikasi dan diperiksa oleh Inspektorat,” katanya.

Terpenting dalam program eko wisata ini ialah tidak dilakukannya penebangan karena hutan lindung pada umumnya wajib dijaga. “SKPS dari kementerian ini peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu maka penghasilan masyarakat akan meningkat. Kami akan memberikan bantuan sesuai dengan prosedur yang ada,” pungkasnya. (shy/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X