“Kami menginginkan suatu pertukaran perkongsian maklumat dan pengetahuan di dalam case (kejadian) terutama yang menyebabkan kebakaran. Mungkin kita dapat melakukan kolaborasi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya.
Di samping itu, pihaknya juga mengadakan program sosial pada masa yang akan datang untuk menggerakkan silaturahmi diantara kedua belah pihak negara.
Namun, ditegaskan Sukur pihaknya tak hanya fokus pada perairan namun juga meningkat dalam usaha perkongsian pengetahuan dan latihan bersama yang boleh diadakan dan menguntungkan kedua negara.
“Akan ada pertemuan selanjutnya. Ini permulaan karena setelah beberapa lama tidak ada perjumpaan khususnya diantara negara yang begitu dekat ini (Indonesia). Jadi saya mengambil inisiatif ini untuk memulakan perhubungan dan satu lawatan balas ataupun sebagainya dimasa yang akan datang,” katanya.
Superintendent HSSE Pertamina EP Tarakan Field, Ramona Ginting mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kerjasama antara PMK Tarakan bersama Bomba Tawau. “Selama ini kami sudah ada kerja sama dengan PMK Tarakan, jadi kalau ada kejadian di Tarakan ini tim kami bergerak cepat untuk membantu penanganan terutama bahaya kebakaran,” ungkap Ramona.
Terkait kebencanaan ini, pihaknya telah berkomitmen untuk mengantisipasi apabila terjadi kedaruratan bencana alam sehingga dengan instansi terkait hubungan Pertamina berjalan dengan baik dalam bekerja sama.
Sejak Juni 2022 Pertamina telah tergabung dalam koordinasi pentahelix dalam bencana kedaruratan se-Kaltara. Dalam hal ini Pertamina berperan aktif dalam penanggulangan bencana terutama kejadian di perbatasan Kabupaten Nunukan dengan Malaysia. “Apabila ada kerja sama antara Indonesia dan Malaysia, kami siap membantu,” katanya.
Untuk diketahui saat ini Pertamina memiliki armada penanggulangan kebakaran seperti fire truck, fire jeep serta boat. Di samping peralatan kebakaran, pihaknya juga memiliki peralatan penanggulangan minyak di perairan seperti kapal karet, mesin penghisap jika ada tumpahan. “Personel kita banyak dan ada tim gabungan di Pertamina dari berbagai fungsi. Ada sekitar 30 orang yang siap apabila terjadi kebakaran,” pungkasnya. (shy/lim)