Sejauh ini, kata Hengky, hanya ada satu maskapai reguler yang beroperasi di Bandara Tanjung Harapan, yakni Wings Air jenis ATR 72-600. “Untuk penerbangan perintis (Susi Air) masih lancar. Sementara, untuk maskapai reguler hanya satu maskapai. Wings Air,” ungkapnya.
Dalam sehari, rerata jumlah penumpang di Bandara Tanjung Harapan sebanyak 30-40 orang. Itupun belum mampu memenuhi seat (kursi) penumpang. “Iya, seat penumpang belum bisa terpenuhi. Hal itulah yang menjadi pertimbangan penambahan maskapai,” bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, H. Andi Nasuha menambahkan, untuk di Bandara Tanjung Harapan, Dishub Kaltara terus berupaya mengajak maskapai untuk masuk. “Tetapi, sekarang ini masih load faktor (faktor beban) penumpang dari Balikpapan-Tanjung Selor maupun sebaliknya belum normal,” ujarnya.
Sehingga, maskapai masih enggan untuk melakukan penambahan. Kendati demikian, Dishub Kaltara akan terus berupaya agar harga tiket bisa ditekan. “Sekarang ini kan harga tiket masih mahal. Kenapa? Karena tidak ada pesaing,” bebernya.
Kemudian, untuk di Bandara Internasional Juwata Tarakan load faktor penumpang sudah mulai normal. Tahun ini, ada dua maskapai yang menambah flight (penerbangan), yakni Lion Air dan Super Air Jet.
“Tahun ini load faktor penumpang di Bandara Internasional Juwata Tarakan sudah mulai membaik. Sehingga, flight ditambah. Kita berharap load faktor di Bandara Tanjung Harapan bisa membaik. Sehingga, flight bisa bertambah,” harapnya. (jai/eza)