Suhu Capai 35 Derajat Celcius, Begini Kata BMKG Tarakan

- Rabu, 17 Mei 2023 | 15:26 WIB

Cuaca panas dalam beberapa hari terakhir turut dirasakan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara). Kondisi itu dinilai berbeda dari biasanya.

Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas III Juwata Tarakan, Raa’ina Farah menerangkan, terjadinya peningkatan suhu merupakan fenomena yang terjadi hampir pada semua wilayah di negara khatulistiwa. Dikatakannya hal ini disebabkan terjadinya gerak semu pada matahari yang merupakan fenomena tahunan yang terjadi pada Maret hingga akhir Mei.

“Jadi secara umum untuk wilayah panas di Kaltara ini, bisa dikaitkan dengan adanya gerak semu matahari. Jadi gerak semu matahari sendiri merupakan gerak posisi matahari yang selalu berubah, jadi ini terjadi pada bulan Maret hingga Mei khususnya di wilayah Khatulistiwa atau di ekuator 0 derajat. Kemudian, terakhir di Bulan Juni, akan mencapai di garis batas utara yaitu 23 derajat lintang utara,” ujarnya, Selasa (16/5).

“Jadi saat ini posisinya di belahan Bumi Utara dan juga itu masih masuk wilayah tentang 0 sampai 23,5 derajat. Berarti itu di wilayah tropis. Oleh karena itu, suplai sinar matahari akan lebih optimal di wilayah tropis tersebut termasuk Indonesia,” sambungnya.

Selain itu ia menyebut hal ini disebabkan adanya fenomena pemandangan global yang terjadi akibat perubahan iklim bumi. Sehingga kata dia, pemanasan ini bisa diminimalisir atau bisa terjadi lebih parah bergantung aktivitas manusia membangun kesadaran dalam menjaga lingkungan. “Selain itu juga, menurut pakar iklim di BMKG, ada beberapa penelitian mengenai trend pemanasan global yang terjadi memberikan dampak yang ekstrem pada kondisi cuaca panas dalam beberapa hari terakhir ini,” tukasnya. 

Dikatakan, untuk di Tarakan dan sekitar atau Kaltara, tertanggal 14 Mei lalu sempat mengalami peningkatan suhu mencapai 35 derajat Celsius. Kendati demikian, ia menegaskan jika hal tersebut belum dapat dikategorikan sebagai cuaca ekstrem lantaran belum memenuhi persyaratan.

“Untuk kondisi cuaca panas memang sifatnya merata, bahkan tidak cuma di Indonesia, jadi untuk wilayah Asia sendiri terutama di wilayah Asia Selatan, mereka malah menghadapi cuaca cukup ekstrim bahkan dari data, di wilayah Bangladesh sempat tercatat cuaca sebesar 51 derajat Celcius. Kemudian di China di atas 40 derajat celcius, jadi untuk di Kaltara khususnya pada tanggal 14 Mei, itu tercatat suhu minimunnya mendekati 35 derajat Celcius,” terangnya.

“Jadi untuk kemungkinan naik pasti ada, cuma kalau untuk suhu kan kita cari rata-rata bulanannya. Karena memang untuk matahari sendiri terdapat gerak semu, kalau melihat dari rata-rata Kaltara belum masuk dalam kategori suhu ekstrem,” ungkapnya.

“Karena kategori yang ditetapkan BMKG dan organisasi meteorologi dunia, itu di atas 3 derajat dari suhu rata-rata di sebuah wilayah. Sementara suhu maksimum selama 5 tahun terakhir ini sekitar 32,6 derajat Celcius,” pungkasnya.

Raa’ina menyebutkan, di bulan Mei ini suhu terpanas di Kaltara terjadi pada Minggu (14/5) lalu dengan suhu 35 derajat Celcius. Suhu ini pun merupakan suhu maksimum absolut tertinggi yang pernah tercatat. Kemarin (16/5), suhu panas berkisar 32 hingga 33,5 derajat Celsius.

Untuk di Kaltara suhu terpanas akan berkisar 35 derajat Celcius. Hal tersebut pun masuk dalam sejarah suhu maksimum di Kaltara. Suhu maksimum tersebut memiliki kemungkinan untuk terulang kembali.

“Untuk kelembaban udara cenderung kering, jadi aktivitas pembentukan awan relatif kecil. Tapi ada penguapan, sehingga malam hari akan terbentuk awan lokal. Malam hari cenderung hujan,” tutupnya. (zac/zar/lim)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X