Tepis Isu Soal Solusi Krisis Air di Nunukan, Ternyata Begini Faktanya…

- Selasa, 16 Mei 2023 | 12:41 WIB
MULAI TERISI: Debit air disejumlah embung yang sempat menurun, berangsur naik kembali akibat hujan berkelanjutan. FOTO: DOK RADAR TARAKAN
MULAI TERISI: Debit air disejumlah embung yang sempat menurun, berangsur naik kembali akibat hujan berkelanjutan. FOTO: DOK RADAR TARAKAN

Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka, Nunukan, Masdi menepis isu yang berkembang di masyarakat, bahwa solusi mengatasi krisis air bersih di Nunukan adalah, menjadikan air laut sebagai sumber bahan baku.

Dirinya menanggapi bahwa pemikiran itu merupakan ide asal-asalan, karena tidak memahami kondisi realistis daerah.

Menurutnya, selain berbiaya tinggi untuk membangun infrastrukturnya, mewujudkan desalinasi air laut sebagai sumber air tawar, sangat tidak ekonomis jika berhitung dengan UMR maupun kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

Belum lagi, pada proses desalinasi air laut menjadi air tawar, dibutuhkan persyaratan tiga unsur aliran cairan, yakni air laut, produk bersalinitas rendah serta konsentrat bersalinitas tinggi yang belum tentu terpenuhi di daerah ini.

“Kota Balikpapan yang sudah lama pernah mempertimbangkan air laut, untuk diproduksi sebagai bahan baku air bersih memenuhi kebutuhan masyarakat akhirnya membatalkannya. Karena setelah dilakukan kajian, solusi itu sangat tidak layak,” unglap Masdi.

Solusi tepat untuk mengatasi krisis air bersih di daerah ini, khususnya di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik adalah, meningkatkan volume tampung embung yang sudah ada, serta menambah beberapa embung pada sejumlah titik di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.

Sebagai pulau kecil yang tidak berada di daratan pulau Kalimantan, Nunukan dan Sebatik tidak bisa mengandalkan sumber air tetap dari aliran sungai yang rata-rata berukuran pendek. Apalagi dengan kondisi hutan yang sudah banyak rusak, tidak bisa maksimal diandalkan untuk menjadi penyangga aliran air tanah.

Itu juga membutuhkan kepedulian tidak hanya dari institusi terkait, tapi keseriusan dan komitmen seluruh masyarakat Nunukan untuk menjaga kondisi hutan di daerah ini. 

“Pengerukan Embung Bilal, Embung Limau di Pulau Nunukan dan Embung Lapri di Pulau Sebatik, serta penambahan beberapa kantung embung di kedua wilayah tersebut, merupakan solusi paling efektif dalam waktu dekat untuk memenuhi kebutuhan persediaan air bersih yang akan diproduksi Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan,” terang Masdi.

Untuk itu, beberapa titik di Pulau Nunukan yang perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah Daerah untuk segera dibuatkan embung, menurutnya, diantaranya di wilayah Sei Banjar, Mambunut dan Mamolo. “Selain itu, perlu juga dilakukan penghijauan dengan menanam tanaman yang bisa menyimpan air, seperti bambu dan buah-buahan di daerah resapan,” harapnya mengakhiri. (raw/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X