Razia sekaligus pemusnahan barang terlarang di Lapas Kelas IIB Nunukan dilakukan Selasa (9/5) malam. Masih banyak ditemukan barang dilarang seperti korek api, pisau cukur, botol parfum, sendok yang modifikasi jadi pisau, sikat gigi hingga kartu remi. Handphone, sudah tidak lagi ditemukan.
Kasiminkamtib Lapas Nunukan, Fauzi mengatakan, indikasi hal-hal mencurigakan tidak ditemukan lagi. “Kita razia 4 blok 12 kamar, termasuk sel perempuan,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (11/5).
Fauzi melanjutkan, razia tersebut dilakukan sejatinya bertepatan dengan deklarasi zero halinar. Jajaran Lapas Kelas II-B Nunukan bersinergi dengan BNNK Nunukan melaksanakan giat razia tersebut.
Razia gabungan menyisir kamar hunian blok Kutai Kartanegara, Majapahit, Sriwijaya dan Singosari.
“Jadi razia ini juga bertujuan untuk deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban, penerapan P4GN, sesuai dengan komitmen Lapas Nunukan dalam memberantas handphone, pungli, dan narkoba (HALINAR) dan upaya dalam menciptakan lapas bersih dari narkoba (Bersinar), serta mamastikan kondisi Lapas Nunukan dalam keadaan aman dan kondusif,” kata Fauzi.
Sementara itu, Kepala BNNK Nunukan, Emmanuel Henry Wijaya menyampaikan, kegiatan sidak gabungan juga untuk saling mendukung penuh pelaksanaan tugas, karena giat razia pada Lapas masuk dalam bentuk penerapan P4GN yang merupakan program BNN.
“Kami dukung penuh pastinya, berkaitan dengan penerapan P4GN yang merupakan program BNN. Syukurlah lapas Nunukan bersih,” ungkap Henry.
Pasca razia gabungan, barang hasil razia didata selanjutnya langsung dimusnahkan. Razia gabungan berlangsung selama 2 jam dan berlangsung aman, tertib dan pelaksanaannya tetap mengedepankan nilai-nilai humanis. (raw/lim)
