Ekonomi Kaltara Masih Dalam Pemulihan

- Jumat, 14 April 2023 | 12:11 WIB
Kepala Kanwil DJPb Kaltara, Sakop
Kepala Kanwil DJPb Kaltara, Sakop

 Di masa ini, kondisi negara-negara di dunia termasuk Indonesia dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang tinggi. Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil DJPb Kaltara, Sakop pada Kamis (13/4).

“Kondisi perekonomian yang masih mengalami pemulihan pasca pandemi covid-19 ditambah dengan konstelasi geopolitik yang dinamis serta potensi inflasi yang tidak terkendali, menuntut bangsa Indonesia untuk tetap waspada disamping terus menjaga optimisme untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,” ungkap Sakop.

Anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebagai instrumen kebijakan fiskal, dikatakan Sakop dirancang sebagai Shock Absorber untuk merespon ketidakpastian global yang meningkat serta menjaga ketahanan dan kesinambungan fiskal disamping diarahkan untuk mencapai tujuan program pembangunan nasional.

“Tema yang diusung tahun ini kata Sakop kembali memaparkan untuk Kebijakan Fiskal dan APBN tahun 2023 yaitu “peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif  dan berkelanjutan”, maka APBN akan terus dioptimalkan menjalankan fungsinya dalam mendukung produktivitas dan penguatan sosial-ekonomi masyarakat,” beber Sakop.

 

APBN tahun ini difokuskan untuk peningkatan kualitas SDM, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, reformasi birokrasi, revitalisasi industri, serta pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau.

Lebih lanjut Sakop menjelaskan bahwa realisasi APBN 2023 dilihat dari dua sisi, yakni sisi pendapatan dan belanja. Untuk sisi pendapatan terdiri dari komponen pajak, bea dan cukai, termasuk pajak dalam rangka impor dan ekspor, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Untuk pendapatan negara melalui  penerimaan pajak secara nasional sampai dengan triwulan I Tahun 2023 sebesar Rp 431,82 triliun atau 25,13 persen dari target yang ditetapkan. Sementara capaian penerimaan pajak netto di wilayah Kalimantan Utara adalah sebesar Rp 438,63 miliar  atau sekitar 19,26 persen dari target Rp 2.277,7 miliar.

Beberapa capaian terkait penerimaan pajak di wilayah Kalimantan Utara antara lain, Penerimaan Pajak Bruto tumbuh 27,46 persen secara  yoy menjadi sebesar Rp 515,62 miliar, kemudian jumlah pengembalian pajak naik 43,12 persen secara yoy menjadi sebesar Rp 76,98 miliar.

Termasuk juga penerimaan pajak netto tumbuh 25,05 persen (yoy) dari sebesar Rp 350,76 miliar menjadi sebesar Rp 438,63 miliar pada tahun 2023.

Pada rasio kepatuhan pelaporan SPT tahunan di wilayah Kaltara sebesar 55,92 persen dengan jumlah pelaporan sebanyak 58.689 SPT tahunan dari 104.961 wajib pajak (WP) terdaftar wajib SPT. “Ini sebagai bagian dari pelaksanaan administrasi perpajakan di Kalimantan Utara,” tuturnya. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X