ULP PLN Nunukan terpaksa masih harus melakukan pemadaman bergilir terhadap pelanggan umum di Nunukan, jika terjadi keadaan darurat.
Ya, dimana keadaan darurat itu terjadi, jika daya listrik sudah tidak mampu menopang lagi, sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir.
Itu diakui Manajer ULP PLN Nunukan, Kristiadi Ananto. Dirinya menerangkan, keadaan darurat itu bisa saja terjadi, apalagi seperti halnya keadaan yang terjadi Jumat (30/3) siang kemarin, penurunan daya pressure gas pada Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sebaung terjadi, Itu tentu berdampak kepada pemadaman listrik terhadap pelanggan.
Meskipun sejatinya, sebagian besar pemadaman listrik diberlakukan hanya untuk pelanggan daya besar atau pelanggan captive power.
“Ya, kemarin itu ada pressure gas di Sebaung sehingga data listrik drop. Kemudian ada juga gangguan di salah satu mesin di Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sei Bilal, makanya sempat ada pemadaman listrik juga,” kata Kristiadi ketika dikonfirmasi, Sabtu (1/4).
Kristiadi menegaskan, kejadian yang secara tiba-tiba terjadi, misalnya pressure gas di PLTMG tetiba drop, membuat daya listrik mesin berkurang, itu memaksakan pihaknya harus melakukan pemadaman listrik pada pelanggan umum.
Padahal, sebelum memasuki bulan ramadan, pihaknya sudah melakukan pemeliharaan pada sejumlah mesin PLN. Namun memang ditegaskan pihaknya, personel di lapangan tidak dapat menjamin, ketika terjadi gangguan diluar dari masa pemeliharaan.
“Kalau masalah gangguan yang baru-baru saja terjadi, kita telah melakukan perbaikan sejak semalam, tentu kita berharap hari ini sudah bisa kembali normal. Jadi mohon maaf atas ketidak nyamanannya. Dan kami tegaskan akan prioritaskan pelanggan umum tetap menyala,” janji Kristiadi. (raw/har)