Diketahui Sakit-sakitan, Seorang Kakek Terlantar Meninggal Dunia di Nunukan

- Sabtu, 1 April 2023 | 12:37 WIB
MENDAPATKAN PERAWATAN: Selama berapa di RPTC, kakek terlantar yang meninggal dunia kerap sakit-sakitan. FOTO: DOK DINAS SOSIAL NUNUKAN
MENDAPATKAN PERAWATAN: Selama berapa di RPTC, kakek terlantar yang meninggal dunia kerap sakit-sakitan. FOTO: DOK DINAS SOSIAL NUNUKAN

Seorang kakek tua yang sebelumnya tinggal sendirian, terlantar tanpa seorang pun yang menemani, dinyatakan meninggal dunia setelah sudah mendapatkan perawatan di RSUD Nunukan. Kakek bernama Robertus Melaka (65) asal NTT tersebut, diketahui telah sakit-sakitan pada usia senjanya, ketika sudah terlantar.

Itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nunukan, Faridah Aryani kepada wartawan. Dia mengaku ada seorang kakek yang dirawat di Rumah Penampungan Trauma Centre (RPTC) meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUD Nunukan. “Jadi almarhum ini awalnya tinggal seorang diri tanpa keluarga di daerah Selisun dekat SDN 001 Nunukan Selatan,” ujar Faridah ketika diwawancarai, Kamis (30/3).

Dirawatnya almarhum, berawal dari petugas Dinas Sosial yang mendapatkan laporan, terdapat orang tua yang tinggal sendirian dan sakit-sakitan namun terlantar. Tindak lanjut dilakukan dengan mendatangi si kakek, dan membawanya ke RSUD Nunukan untuk mendapat perawatan medis.

Setelah mendapatkan perawatan, kondisi si kakek sempat pernah membaik. Sayang ketika ditanya, dirinya sudah tidak ingat lagi siapa keluarganya. Akhirnya Robertus ditempatkan RPTC. Itu dilakukan supaya bisa lebih terkontrol dengan menjadwalkan petugas Dinas Sosial untuk selalu memantau kesehatannya. “Ya, kalau asalnya darimana, kita belum tahu. Yang jelas dia orang NTT, mungkin dulunya si kakek adalah TKI dari Malaysia,” tanbah Fatidah.

Namun di usianya yang telah lanjut, membuat sakitnya kerap kambuh. Terhitung tiga kali si kakek keluar masuk rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. “Kita sebenarnya mau titipkan ke panti jompo, tapi dia belum terlalu tua juga, sementara kita tempatkan di RPTC fasilitasnya memprihatinkan,” kata Faridah.

Berjalannya waktu, meski terus mendapat perhatian serius dari petugas Dinas Sosial, selama kurang lebih tiga bulan, kondisi si kakek terus memburuk yang berujung pada kematiannya.

Setelah meninggal, jenazah diserahkan ke kerukunan keluarga NTT. Almarhum juga langsung dimakamkan di TPU depan Gadis 2 Nunukan Selatan. “Namanya ajal manusia tidak ada yang tahu. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan kewajiban kita,” beber Faridah. (raw/lim)

 

 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X