Banjir kembali melanda Kota Tarakan di sejumlah titik setelah hujan deras mengguyur Tarakan hampir 5 jam, Jumat (31/3) dini hari. Salah satu kawasan terparah terjadi di Jalan Damai Bhakti RT 16 Perumahan Graha Nawacita. Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Banjir menggenang hingga setinggi paha orang dewasa.
Diketahui, banjir di lokasi tersebut kerap terjadi saat hujan intensitas sedang dan lebat melanda. Warga pun menderita kerugian materiel. Salah satu warga Muhajir mengaku beberapa barang elektroniknya mengalami kerusakan.
“Hujannya sekitar jam 10, setengah jam air sudah naik ke jalan. Tidak lama naik ke jalan akhirnya masuk ke rumah. Ada barang yang bisa diselamatkan, ada juga yang rusak. Kalau saya lihat ini daerah sini dataran rendah, jadi menjadi buangan air,” ujar Muhajir lantas menyebut sebuah kawasan permukiman yang lebih tinggi, Jumat (31/3).
Selain merendam barang elektronik warga, banjir juga merendam kendaraan yang akhirnya membuat beberapa kendaraan tak bisa dinyalakan. Dikatakan, sebelumnya masyarakat telah mengusulkan kepada kelurahan agar dilakukan penyiringan pada sungai. Namun hal itu belum ditindaklanjuti. “Di sini memang area rawan banjir, ini karena sungainya dangkal dan belum disiring jadi setiap hujan deras pasti banjir. Kami sebelumnya pernah meminta sungai di sini dikeruk dan di siring tapi sampai saat ini belum ada respons. Padahal sungai yang menuju Intraca sudah disiring cuma tidak sampai ke sini pengerjaannya,” tukasnya.
Warga lainnya Dede Kurniawan menerangkan akibat banjir kendaraan miliknya rusak. Sehingga kondisi ini membuat harus merogoh kocek lebih dalam. Ia berharap ke depannya pemangku kepentingan dan perusahaan pengembang perumahan dapat memberikan perhatian pada persoalan tersebut. Mengingat lokasi tersebut merupakan area rawan banjir yang memerlukan penanganan serius.
“Karena banjir semalam kendaraan saya rusak, harus turun mesin. Kami berharap pemerintah dan pengusaha tidak asal-asalan lah bangun rumah, diperhatikan juga infrastrukturnya. Jangan sampai pemerintah hanya mengejar target politik dan pengusaha hanya mencari keuntungan saja. Tapi tidak memikirkan tanggung jawabnya menyediakan fasilitas layak buat masyarakat,” tukasnya. (*)