Warga Kaltara Waswas Kenaikan Harga Tiket Pesawat

- Rabu, 29 Maret 2023 | 11:40 WIB

Memasuki bulan Ramadan beberapa harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan lantaran meningkatnya permintaan. Sehingga hal tersebut memengaruhi daya beli masyarakat terhadap komoditas yang mengalami perubahan harga. Namun apakah momentum bulan Ramadan ini dapat membuat kondisi ekonomi Kaltara membaik.

Akademisi ekonomi Universitas Borneo Tarakan (UBT), Dr. Margiyono, S.E, M.Si, mengatakan, jika peningkatan harga di momen tertentu merupakan kewajaran. Mengingat adanya peningkatan konsumsi dari hari biasa. Selain itu, ia menyebut perubahan harga kebutuhan juga dipengaruhi biaya transportasi udara. Menurutnya, transportasi udara memegang peranan penting dalam memengaruhi harga kebutuhan.

“Ini sudah jadi pengetahuan umum bahwa menjelang Lebaran, itu akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi dan peningkatan aktivitas ekonomi dan pennigkatan permintaan. Berkaitan dengan itu sebenarnya harga kebutuhan dipengaruhi oleh faktor jasa angkutan udara. Dalam hal ini pemerintah harus mempertahankan jumlah armadanya bahkan menambah jumlah armada di sini,” ujarnya, Selasa (28/3).

“Semakin banyaknya pilihan maka akan kompetisi yang itu akan meningkatkan kontrol harga di pasaran. Pelaku usaha suatu produk tidak berani menaikkan harga produknya secara tiba-tiba tanpa adanya pergerakan harga kompetitor. Kalau dia naikkan harganya, maka hal itu menimbulkan potensi pergeseran konsumen. Sehingga dia bisa saja kehilangan pasarannya karena kebijakan ceroboh,” sambungnya.

Hal itu berbeda ketika suatu daerah hanya terdapat 1 maskapai yang beroperasi seperti tahun lalu. Hal itu akan menciptakan situasi monopoli yang membuat maskapai dapat menaikkan harga tiket sesuai keinginannya tanpa takut konsumen beralih ke maskapai lain. Sehingga otomatis kenaikan itu turut menyumbang inflasi dan memengaruhi harga kebutuhan di pasar.

“Karena kalau terjadi kenaikan tiket pesawat maka dampaknya akan ke mana-mana, inflasi ini kan menjadi permasalahan yang akan memengaruhi data beli masyarakat dan mempengaruhi investasi masa depan kita. Sehingga hal ini menimbulkan daya saing kita menurun. Kenapa menurun, dengan tingginya inflasi maka upah kelayakan hidup dan cost juga besar, sehingga hal ini membuat investor takut dan memilih daerah yang inflasinya relatif lebih kecil,” tambahnya. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X