Pengembangan kawasan food estate di Bulungan terus dilakukan. Namun, hingga saat ini belum berjalan secara maksimal. Bupati Bulungan, Syarwani  mengakui bahwa sejauh ini food estate belum berjalan maksimal. Hal itu tidak lepas dari minimnya infrastruktur pertanian di kawasan tersebut.

“Ini menjadi tantangan kita bagaimana kita memenuhi infrastruktur tersebut,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Senin (27/3). Dalam hal ini, Pemkab Bulungan akan terus berupaya untuk melakukan penataan. Diharapkan, ke depan food estate ini dapat berjalan maksimal sebagai kawasan ketahanan pangan. “Iya, sekarang ini kita terus berupaya untuk memaksimalkan kawasan food estate ini sebagai kawasan ketahanan pangan,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan pangan di Bulungan akan semakin meningkat seiring hadirnya proyek strategis nasional (PSN) di daerah. “Ini tantangan juga bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan pangan,” ujarnya. Oleh karena itu, Pemkab Bulungan akan terus mendorong petani untuk terus meningkatkan produksi. Di sisi lain, pemerintah juga akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan para petani. 

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Bulungan, Iwan Sugianta mengatakan, untuk optimalisasi kawasan food estate, sebelumnya Pemkab Bulungan sudah berupaya untuk mengusulkan anggaran melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, upaya itu tidak berhasil. 

“Kemarin, kami sempat berkomunikasi dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Sekarang ini slot anggaran untuk DAK (dana alokasi khusus) sudah tidak dibuka,” katanya.(*)