Tidak sedikit rumput laut milik sejumlah pedagang rumput laut, tidak terangkut ke kapal-kapal yang biasa mengangkut rumput laut.
Keadaan itu terjadi disebut seperti ada pengecualian kepada pedagang kecil rumput laut. Ternyata rumput laut pedagang besar terakomidir di kapal-kapal. Semua terangkut.
Itu diakui perwakilan pedagang rumput laut, H. Supardi. Dirinya mengaku, tidak sedikit pedagang yang mengeluhkan, dimana belakangan rumput laut mereka, sulit sekali mendapatkan akses diangkut masuk sampai ke dalam pelabuhan.
Suppa mengaku, biasanya ada tiga truk salam sekali pengiriman. Belum lagi pedagang lain yang dari Pulau Sebatik. Mereka harus melansir rumput laut melalui darat, dinaikkan ke kapal kayu, ditaruh di pinggir jalan agar dimuat truk truk pelabuhan. Namun, untuk mendapat transportasi itu sangat sulit, akhirnya kerugian terus menerus dialami.
“Seperti terjadi ketimpangan, karena ada saja sebagian pedagang yang selalu terlayani. Sementara sebagian lainnya, seakan tidak menjadi prioritas dan dikecualikan, seperti kami pedagang kecil,” ujar Suppa sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu (22/3).
Karena tidak terangkut, pihaknya mengaku mengalami kerugian besar. Rumput laut yang tadinya dibeli Rp 32.000 per kilogram, akhirnya hanya bisa dijual Rp 20.000. Itu karena kualitas rumput laut berkurang, beratnya pun semakin menyusut. (*)