Kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) pada bulan Ramadan menjelang Idulfitri merupakan hal yang kerap terjadi setiap tahunnya. Sehingga perlu adanya antisipasi dari pemerintah agar kondisi tetap aman.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A Paliwang, SH,. M.Hum mengatakan, stabilitas harga sembako ini memang terus menjadi atensi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. “Kita tetap terus memberi atensi terhadap stabilitas harga sembako di Kaltara. Saat ini kita sudah mulai melaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya gelar pasar murah,” ujar Zainal kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor beberapa waktu lalu.

Selain itu, lanjut mantan Wakapolda Kaltara ini, pihaknya juga akan melakukan intervensi dengan mendatangkan barang-barang yang dibutuhkan di pasaran. Ini agar stok tidak kosong dan harga tidak mengalami kenaikan.

Beberapa waktu lalu langkah-langkah itu sudah dilakukan di Kabupaten Nunukan. Ke depan upaya-upaya serupa akan terus dilakukan dengan tetap memantau kondisi ketersediaan barang-barang di pasaran. Sementara soal antisipasi terjadinya penimbunan sembako oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, Zainal menegaskan bahwa itu akan dikoordinasikan oleh pihaknya dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara.

“Karena untuk penimbunan oleh oknum itu merupakan tugas bersama, termasuk dari polisi melalui Tim Satgas Pangan. Pastinya langkah-langkah antisipasi akan terus kita lakukan untuk menjaga stabilitas harga sembako ini,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara, Hj. Hasriyani mengatakan, pasar murah yang dilakukan di Nunukan beberapa waktu lalu itu dinilai efektif dan ketersediaan sembako di sana terbilang aman. *