Peredaran kosmetik ilegal yang marak di Kalimantan Utara (Kaltara) juga menjadi alarm bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan dalam hal pengawasan.
Pun dengan kesehatan masyarakat, lantaran bahan berbahaya yang terkandung dalam kosmetik ilegal.
Kepala BPOM Tarakan, Herianto Baan menerangkan, sejauh ini pihaknya telah berupaya cukup keras dalam memerangi peredaran kosmetik ilegal.
Pencegahan tersebut dilakukan dengan berkoordinasi dengan lembaga terkait dalam melakukan pengawasan barang yang masuk serta melakukan razia di pasaran.
“Saat ini peredaran kosmetik ilegal masih marak, apalagi untuk di wilayah perbatasan seperti Kaltara. Selain itu juga membangun komunikasi dengan kaum milenial untuk menjelaskan seperti apa dampak penggunaan kosmetik ilegal jika digunakan dalam jangka panjang,” ujarnya, Selasa (21/3).
Lanjutnya, strategi pencegahan dalam hal membangun komunikasi dengan kaum milenial pihaknya memberdayakan remaja untuk diangkat menjadi duta kosmetik remaja untuk memberikan edukasi pada remaja lainnya.
Setelah mendapat gelar tersebut para remaja diharapkan dapat memberi kampanye dan pesan akan bahaya kosmetik dan cara mengidentifikasi di tengah masyarakat.
“Sasaran pasar kosmetik sebagian menyasar pada remaja. Karena biasanya produk ilegal memiliki harga murah dan mudah ditemukan. Sehingga kondisi ini membuat remaja mudah tertarik dan mencobanya,” tukasnya.
Dijelaskan, pihaknya meyakini sebagian besar pengguna media sosial diisi oleh generasi-generasi muda. Khususnya generasi Z.
“Sebagian remaja kan senang membuat konten, itu bisa dalam setiap konten mereka bisa menyelipkan edukasi. Kan saat ini begitu banyak kosmetik ilegal yang tersebar di pasaran. Selain itu di suatu sisi banyak produk ilegal yang dijual di media sosial,” tukasnya. (zac/lim)
