PLN Tarakan Diminta Siasati Kekurangan Suplai Gas dari Pertamina

- Rabu, 22 Maret 2023 | 12:12 WIB

Aliran listrik Bumi Paguntaka yang saat ini masih bergantung pada suplai gas dari Pertamina dan Medco akhirnya harus dialihkan ke mesin diesel berbahan bakar solar. Pasalnya, suplai gas dari Pertamina berkurang sehingga berdampak pada operasional pembangkit PLN.

Kepada Radar Tarakan, Manager PLN ULP Tarakan, Choirul Anwar mengatakan bahwa kompresor unit 4A sejak hari Minggu (20/3) mengalami gangguan hampir tiap jam. “Estimasi yang diberikan pun sama seperti saat masyarakat bertanya ke saya, misalnya dua jam lagi kemungkinan bisa. Saya juga ke Pertamina begitu, terus informasi terakhir saya bertanya pukul 13.56 Wita hingga 15.10 Wita belum dibalas,” ungkap Choirul, Senin (20/3).

Dalam hal ini PLN berinisiatif mendatangkan mesin yang tidak berbahan bakar gas. Pada akhir April 2023, akan datang mesin pembangkit berbahan bakar solar dengan kekuatan 10 MW, sedang akhir Maret 2023 akan ada mesin dengan kekuatan 5 MW. “Saat ini sudah ada 2 unit yang masuk, rencana itu tanggal 22 besok masuk 2 MW, sisanya 3 MW itu akhir bulan. Itu pun semua mesin diesel tidak menggunakan gas,” jelasnya.

Diprediksi gangguan suplai gas akan semakin sering. Sehingga PLN memilih mendatangkan mesin diesel berbahan bakar solar untuk mengatasi keandalan produksi. “Kami berupaya agar saat gas mengalami penurunan tekanan, kita menggunakan mesin diesel termasuk akhir tahun kemarin, kita mendatangkan 2 unit mesin diesel juga. Ini rencana lagi bertahap datangnya,” bebernya.

Untuk itu, sementara ini pihaknya tetap mengejar sambil melaksanakan penginstalasian mesim diesel. Pihaknya berupaya agar meminimalisir pelanggan yang padam agar tidak sampai menyentuh pelanggan umum. “Sebesar 15 MW dan sisanya 13 MW itu semuanya industri yang kami lepas seperti Idecwood, Intraca, Sabindo, itu semua kami lepas. Kemarin, jika terjadi masalah di gas, industri semua kami lepas. Tidak sampai terdampak di masyarakat. Tapi yang terjadi saat ini memang benar-benar kompresor unit 4 yang satu-satunya utama, dampaknya sangat besar dan menyebabkan pelanggan umumnya juga terkena. Padahal industri sudah kami kurangi,” ujarnya. (*)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X