Meski saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan menganggarkan sejumlah proyek jalan, namun masih banyak titik kerusakan dengan kategori berat. Hal itu pun mengundang keluhan dari masyarakat.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI (ORI) Kaltara, Maria Ulfa menerangkan, sejauh ini pihaknya telah pendataan kerusakan jalan di Tarakan. Dari sekian banyak titik kerusakan, 9 titik di antaranya mengalami kerusakan berat. “Sejauh ini kami sudah melakukan pemetaan, Teman-teman keasistenan melakukan pencegahan pemetaan, mengingat daerah ini kan bukan hanya jalan kota saja, tapi juga ada jalan provinsi dan nasional. Sebagian jalan ini yang berstatus kota ini dikonfrotir dengan dinas terkait. Upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan,” ujarnya, Rabu (15/3).
“Namun dinas terkait memiliki keterbatasan karena ini terkait kebijakan, dari situ karena kami mengawasi penyelenggaraan publik dan selalu diingat bersama bahwa jalan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Jadi ketika rusak harapannya dapat diperbaiki. Hasil pemantauan kami langsung diserahkan ke wali kota,” sambungnya.
Meski demikian, ia menegaskan jika pemkot Tarakan telah melakukan perbaikan di beberapa titik dari 9 titik tersebut. Salah satunya ialah oerbaikan jalan Aki Balak yang terdapat Kecamatan Tarakan Barat.
“Pemantauan yang kami lakukan di 3 kecamatan terdapat 9 titik, seperti yang kami sampaikan bahwa hasil pemantauan kami sampaikan ke wali kota selalu pengambilan kebijakan. Ada beberapa poin yang dijelaskan wali kota Tarakan, sedang masuk penganggaran tahun ini, dan juga akan dikerjakan tahun ini sudah berjalan,” terangnya. (*)
