HASIL pantauan harga komoditas sembilan bahan pokok (sembako) di Nunukan terpantau naik jelang Ramadan. Itu terjadi di sejumlah pasar tradisional yang ada di Nunukan. Fungsional Tenaga Ahli Perdagangan Dalam Negeri, Dinas, Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan, Abdul Rahman menyampaikan harga kebutuhan pangan di sejumlah pasar di Nunukan mengalami fluktuasi. Ada yang mengalami kenaikan harga ada juga sebaliknya.
“Setiap Minggu DKUMKMPP Nunukan melakukan pengecekan harga di lapangan. Hasilnya, ada harga barang yang memang naik ada juga yang turun,” ucap Rahman kepada Radar Tarakan, Rabu (15/3).
Dijelaskan, untuk komoditas pangan yang mengalami kenaikan yakni telur ayam. Berdasarkan pantauan harga sebelumnya mengalami kenaikan sebesar Rp 2 ribu dari Rp 53 ribu per piring menjadi Rp 55 ribu.
Selanjutnya, harga cabai merah besar yang sebelum harga per kilogram Rp 65 ribu naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Kondisi yang sama juga terjadi pada cabai rawit. Semula, harga Rp 65 ribu per kilogram kini naik menjadi naik Rp 80 ribu per kilogram.
Kemudian, harga kacang tanah dan kacang hijau juga mengalami kenaikan. Dari Rp 30 ribu naik Rp 32 ribu. Kacang hijau dari Rp 25 ribu naik Rp 28 ribu. Untuk hanya cabai dan bawang putih naik Rp 5 ribu. Harga sebelumnya Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. “Untuk komoditas pangan yang mengalami penurunan harga yakni bawang merah. Harga sebelumnya Rp 40 ribu perkilogram turun menjadi Rp 38 ribu per kilogram,” sebutnya.
Ia menilai kenaikan sejumlah harga komoditas pangan disebabkan harga dari daerah asal memang naik. Sehingga, pedagang di Nunukan menyesuaikan. Sebab, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
Ditanya terkait stok kebutuhan masyarakat hingga Ramadan nantinya, ia menegaskan stok yang ada masih memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi, asala kebutuhan masyarakat umumnya dari Sulawesi Selatan. Dan sejauh ini distribusi kebutuhan pangan masuk ke Nunukan terbilang lancar. (*)
