Kurang Nyaman, Rusunawa di Tarakan Sepi Peminat

- Jumat, 10 Maret 2023 | 12:06 WIB
SEPI PEMINAT: Rusunawa milik Pemkot Tarakan di Jalan Kusuma Bangsa, Tarakan Timur. FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN
SEPI PEMINAT: Rusunawa milik Pemkot Tarakan di Jalan Kusuma Bangsa, Tarakan Timur. FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

 Meski awal dibuka menjadi rebutan masyarakat, namun saat ini kondisi rusunawa milik Pemkot Tarakan memprihatinkan. Hunian bertarif rendah itu mengalami banyak kerusakan pada fasilitas sehingga sepi peminat.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Tarakan, Edy Susanto mengaku jika saat ini rusunawa memerlukan perbaikan. “Diakui memang usia rusunawa ini sudah belasan tahun sehingga banyak kamar hunian yang membutuhkan perawatan. Setiap tahunnya kami rutin menganggarkan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan. Tapi memang karena keterbatasan anggaran sehingga kita masih menunggu kucuran anggaran,” ujarnya, Rabu (8/3).

Dikatakan, dua bangunan rusunawa masing-masing memiliki 5 lantai dan sekitar 98 kamar hunian. Lanjutnya, penghuni kerap kali mengeluhkan minimnya perbaikan. “Keluhan penghuni banyak kamar yang bocor, pipa air bersihnya juga bermasalah, termasuk kunci pintu dan daun pintu yang mulai rusak-rusak. Sudah kita anggarkan setiap tahun tetapi tidak bisa menangani sekaligus, melainkan bertahap. Dan rusunawa ini tidak selamanya penuh, ada juga yang kosong sehingga harus segera kita perbaiki,” terangnya, Rabu (8/2/202).

Dijelaskannya, saat ini dari 200 kamar yang tersedia hanya 100 kamar hunian yang layak digunakan. Sehingga dengan tidak digunakannya 50 persen kamar hunian hal tersebut menyebabkan kebocoran pendapatan setiap bulannya. Dikatakannya jika dilakukan perbaikan maka hal tersebut dapat memaksimalkan pendapatan retrubusi yang juga akan berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD).

“Kalau hunian ini layak, tentu akan menimbulkan daya tarik masyarakat. Tetapi struktur bangunan ini kami belum memahaminya sepenuhnya, karena ini dulu hibah dari pemerintah pusat. Makanya penanganan yang bocor kita lakukan secara bertahap,” tukasnya.

“Untuk tarif lantai 1 saat ini ditetapkan sebesar Rp 500 ribu per bulan, sedangkan lantai 2 Rp 475 ribu, semakin ke atas akan dikurangi Rp 25 ribu per lantai. Kami juga sudah mengusulkan untuk menurunkan tarif rusunawa, supaya masyarakat dengan penghasilan rendah dapat menghuni di tempat ini,” sambungnya.

Dikatakan, rencana tersebut semata untuk kembali menarik minat masyarakat. Mengingat menyesuaikan kondisi bangunan yang sudah kurang layak. Namun pihaknya tetap memprioritaskan perbaikan terlebih dahulu. “Itu usulan alternatif lah diturunkan, tapi tetap kami memprioritaskan perbaikan agar masyarakat bisa tetap tinggal di tempat yang layak. Selain rusunawa, kami juga menyewakan rumah khusus (rusus) yang saat ini ada dua lokasi. Pertama di samping rusunawa, yang kedua berada di Juata Permai dan baru diserahkan ke Pemkot Tarakan dari pemerintah pusat,” jelasnya. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X