Pemkab Bulungan memasang target terkait pengoperasian alat cuci darah atau hemodialisis (HD). Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor di-daedline hingga akhir bulan ini untuk mengoperasikannya.
Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, berdasarkan data RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, saat ini tidak kurang dari 16 sampai 18 pasien dari Bulungan yang harus ke Tarakan menjalani proses cuci daerah. Karena di Bulungan belum ada pelayanan cuci daerah.
“Sekarang ini kan tinggal perizinan saja. Kalau perizinan itu sudah selesai. Kemungkinan alat cuci daerah itu bisa segara difungsikan. Jadi, saya targetkan bulan ini sudah bisa beroperasi,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Selasa (7/3).
Dalam hal ini, Syarwani menegaskan bahwa alat tidak bisa difungsikan sebelum ada perizinan. Sebab, harus ada penilaian kelayakan terlebih dahulu. “Untuk Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) ada di Makassar. Jadi, sekarang ini masih menunggu penilaian dari mereka,” ungkapnya.
Dari aspek Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Pemkab Bulungan mengaku sudah melakukan komunikasi dengan BPJS. Sehingga, pasien yang menjalani proses cuci darah dapat menggunakan BPJS Kesehatan. “Saya yakin dengan adanya kerja sama antar Pemda Bulungan dengan BPJS kesehatan. Semua masyarakat di Kabupaten Bulungan sudah memiliki BPJS,” ungkapnya. (*)