Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman di wilayah Bulungan. Puluhan hektare (ha) lahan terbakar dalam beberapa tahun terakhir yang tersebar di beberapa titik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Rafidin mengatakan, kondisi cuaca di Bulungan saat ini tidak menentu. Namun, jika melihat kondisi saat ini kemungkinan terjadi karhutla masih kecil. Kendati demikian, BPBD Bulungan akan terus siaga.
“Kalau satu atau dua minggu tidak ada hujan. Nah, itu yang biasanya rawan terjadi karhutla,” kata Rafidin kepada Radar Kaltara kala ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/3).
Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada petugas di posko agar selalu waspada terhadap potensi karhutla. Begitu juga dengan kebakaran rumah. “Jadi, kita bukan hanya mengantisipasi karhutla, karena kita juga mengantisipasi adanya potensi kebakaran rumah,” ungkapnya.
Selain menyiagakan posko, BPBD Bulungan juga akan membentuk MPA di beberapa wilayah kecamatan, sesuai usulan yang diajukan. “Mulai hari ini (kemarin, Red) petugas sudah mulai melakukan pendataan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Ahmad Syah mengatakan, untuk mengantisipasi karhutla, dalam waktu dekat ini BPBD Bulungan akan membentuk MPA di wilayah Kecamatan Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat dan Sekatak. “Sekarang ini MPA yang sudah terbentuk baru di wilayah kecamatan Tanjung Palas Timur,” ungkapnya.
Di Bulungan, sambung Ahmad, karhutla umumnya terjadi saat memasuki musim tanam (Agustus-September). Berkaca pada kejadian sebelumnya, wilayah Tanjung Palas Timur memiliki risiko tinggi karhutla. (*)
