Jika tak ada aral, tim dari pengusaha dan pemerintah Kanada akan melakukan peninjauan lokasi untuk pembangunan bandar udara (bandara) di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) dalam waktu dekat ini.
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A Paliwang, SH,. M. Hum kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor akhir pekan kemarin. Gubernur mengatakan rencana kedatangan tim dari Kanada itu sekitar April 2023 mendatang. “Mudah-mudahan tim dari Kanada nanti datang untuk meninjau lokasi yang dijadwalkan antara bulan empat,” ujar Gubernur.
Mantan Wakapolda Kaltara ini mengatakan, kemungkinan nanti akan dibangunkan bandara baru dengan konsep awal yang direncanakan, yaitu konsep operasional yang ramah lingkungan. “Insha Allah (akan bangun bandara baru). Untuk lokasinya sudah ada,” tuturnya.
Kendati menyebutkan sudah ada lokasi rencana pembangunan bandara tersebut, tapi pensiunan polisi dengan pangkat terakhir brigadir jenderal (brigjen) tersebut belum mau menyebutkan secara pasti titik lokasinya. “Lokasi sudah ada. Tepatnya di Kaltara,” sebutnya seraya tersenyum.
Dengan mengangkat konsep ramah lingkungan, artinya fasilitas di bandara ini nantinya akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Jika terealisasi, kemungkinan ini akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara. “Jadi bandara dengan konsep ini (ramah lingkungan, Red) tidak menggunakan bahan bakar seperti batu bara atau daya listrik yang bukan bersumber dari energi baru terbarukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur mengatakan bahwa bandara ini nantinya akan difokuskan untuk kargo. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bandara tersebut juga akan digunakan untuk pengangkutan orang. (*)