Meski masuk dalam kategori zona hijau, namun vaksinasi penyakit kuku dan mulut (PMK) telah berjalan selama dua bulan lebih dengan target 2.500 ekor sapi-kambing. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Tarakan, Elang Buana pada Rabu (1/2).
“Memang Tarakan zona hijau, tapi ini (vaksinasi PMK) bertujuan untuk antisipasi dan memang kita ditarget oleh nasional sebanyak 2.500 ekor sapi,” ungkapnya.
Capaian vaksinasi masih relatif rendah dengan 44 persen. “Masih banyak yang belum disuntik, karena sapi tidak hanya divaksin, tapi juga ada penandaan bahkan lengkap ada identitas sapi, pemilik, usia sapi, tanggal lahir sapi dan pelaksanaan vaksinasinya kapan. Ini sebagai penanda, sehingga kalau sapi keluar itu sudah ada tanda,” jelas Elang.
Petugas vaksinasi sapi di Tarakan saat ini mencapai 10 petugas. Dalam satu hari, para petugas vaksinasi tidak diberi target. “Alhamdulillah kita aman saja (bebas PMK), walaupun kita harus menghadapi masyarakat yang belum mengetahui terkait hal ini. Tapi kita aman saja,” katanya. (*)