Warga Negara Asing (WNA) yang dibekuk personel Imigrasi Nunukan pada Minggu (8/1) melarikan diri. Aksi  H (37) dan R (24) meninggal ruang detensi Imigrasi Nunukan dilakukan pada Minggu (29/1) sekira pukul 1.30 WITA.

Humas Kantor Imigrasi Nunukan Jodhy Erlangga menceritakan, dua WNA yang kabur dari ruang detensi dengan cara merusak jeruji besi jendela. Setelah berhasil keluar keduanya melompat dari lantai 2 Gedung Kantor Imigrasi Nunukan. “Keduanya merusak jeruji besi menggunakan kain basah yang diputar dan membuat jeruji besi bengkok. Yang pertama keluar lewat jeruji itu H disusul R,” ucap Jodhy Erlangga kepada Radar Tarakan, Senin (30/1).

Dijelaskan, sebelum kabur, WNA yang ada di ruang detensi mengetahui upaya pelarian. Sehingga, R sempat mengancam WNA lainnya agar tidak memberitahu petugas imigrasi. Untuk menghentikan pelarian dua WNA ini Tim Inteldakim dibantu  kepala seksi dan personel Kantor Imigrasi Nunukan. Seluruhnya, bergerak melakukan penyisiran disekitar area Kantor Imigrasi Nunukan.

Sekitar pukul 6.30 WITA, Tim Inteldakim mendapatkan infomasi bahwa dua WNA Pakistan tersebut sudah berada di Jalan Ujang Dewa, Sedadap. “Atas Informasi tersebut kemudian Tim Inteldakim beserta pegawai Kantor Imigrasi Nunukan mengamankan jalur masuk dan keluar Pulau Nunukan. Dan sekira pukul 12.00 WITA tim Inteldakim bertemu dengan Babinsa Nunukan untuk bersama–sama melakukan pengecekan rumah di Jalan Pasar Baru, RT 9. WNA ini bersembunyi di rumah kerabat yang beralamat di Jalan Pasar Baru, Nunukan Utara,” jelasnya.

Hasilnya, sekitar pukul 12.30 WITA Tim Inteldakim bersama Babinsa Nunukan berhasil menemukan dua WNA Pakistan yang bersembunyi di rumah kosong milik kerabat WNA Pakistan berinisial R. Kemudian, Tim Inteldakim melakukan pengamanan terhadap dua WNA Pakistan dibantu dengan dibantu Babinsa Nunukan dan Satreskrim  Polsek Nunukan Kota untuk dibawa ke Kantor Imigrasi Nunukan dan dilakukan pemeriksaan. (*)